"Pandemi belum berakhir, ini jadi tantangan. Tapi di tengah krisis pasti ada opportunity, bagaimana kita bisa belajar dan survive," kata Managing Director Sinar Mas Land, Alim Gunadi dalam webinar, Jumat, 5 Maret 2021.
Keyakinan tersebut berdasarkan beberapa data bahwa tabungan masyarakat di bank saat ini tumbuh 20 persen. Selain itu, penjualan rumah di beberapa kawasan seperti Serpong, Bekasi, dan Cibubur juga mengalami kenaikan.
"Hal ini yang buat kami yakin, walau terkena dampak pandemi tapi tetap tumbuh. Pemerintah juga back up penuh industri properti," jelasnya.
Alim menjelaskan, insentif yang diberikan pemerintah bagi sektor properti salah satunya Bank Indonesia (BI) 7-Days Reverse Repo Rate turun.
"Suku bunga turun, sejarah ini dalam satu dekade terakhir, khusunya di KPR ini paling rendah. Pemerintah berusaha untuk mendorong masyarakat berinventasi, tidak hanya menabung dan deposito," ungkap Alim.
Kebijakan lainnya yang dianggap mendorong sektor properti yakni aturan rasio Loan to Value (LTV) untuk kredit dan pembiayaan.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun maksimal Rp2 miliar.
"Harapannya agar kredit tetap tumbuh di sektor properti, tapi juga tetap memperhatikan kehati-hatian dan manajemen risiko. Kita juga minta bank untuk mencari konsumen bankable," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News