MRT berdampak pada kenaikan harga properti. (Foto: Shutterstock)
MRT berdampak pada kenaikan harga properti. (Foto: Shutterstock)

Ada MRT, Harga Properti Langsung Melonjak

Rizkie Fauzian • 27 Maret 2019 16:28
Jakarta: Setelah menunggu hampir lebih dari 30 tahun, akhirnya Indonesia memiliki sarana transportasi massal berbasis rel, Moda Raya Terpadu (MRT). Tak hanya memengaruhi sektor transportasi, MRT juga memiliki dampak yang sangat nyata pada kenaikan harga properti.
 
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan keberadaan sistem transportasi massal akan meningkatkan potensi investasi properti di suatu wilayah. Terealisasinya MRT juga akan mendongkrak harga properti karena akan meningkatkan konektivitas, akses masyarakat, dan mengurangi waktu tempuh. 
 
"Harga tanah dan aset properti di sekitar wilayah Jalan Thamrin, Sudirman, Blok M, Fatmawati, dan TB Simatupang yang dilalui jalur MRT ini akan terdongrak. Sedangkan, wilayah sekitar Lebak Bulus dan TB Simatupang bisa menjadi kawasan pusat niaga baru di Jakarta Selatan," ujar Marine dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 Maret 2019.

Kecenderungan kenaikan harga properti di sepanjang jalur MRT ini juga terlihat dari Rumah.com Property Index (RPI). Data RPI menunjukkan rata-rata indeks harga per kuartal DKI Jakarta sepanjang 2018 adalah sebesar 122 poin, naik 4 persen dari indeks harga per kuartal rata-rata DKI Jakarta di 2017 (year-on-year). 
 
Jika dibandingkan rata-rata indeks harga per kuartal DKI Jakarta, rata-rata indeks harga per kuartal Jakarta Selatan adalah sebesar 149 poin, naik 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Ada MRT, Harga Properti Langsung Melonjak
 
“Kenaikan rata-rata indeks harga per kuartal di Jakarta Selatan 2018 ini bersama Jakarta Timur adalah yang tertinggi di seluruh wilayah DKI Jakarta. Jakarta Pusat dan Jakarta Barat mencatat kenaikan sebesar 4 persen (y-o-y), sementara Jakarta Utara yang terendah, sebesar 2 persen (y-o-y)," kata Marine.
 
Kenaikan indeks di Jakarta Selatan diperkirakan sebagai akibat pembangunan MRT Jakarta Fase I. Selaras dengan kenaikan di Jakarta Selatan, daerah perbatasannya pun mengalami kenaikan yang sama. Tangerang Selatan mengalami kenaikan indeks sebesar 4 persen(y-o-y),” katanya.
 
Gagasan membangun transportasi MRT di Jakarta sudah ada sejak 1985, namun baru pada 10 Oktober 2013 dilakukan groundbreaking pembangunan konstruksi MRT Jakarta Fase I. 
 
MRT Jakarta Fase I dengan rute Lebak Bulus menuju Bunderan HI dan sebaliknya memiliki jalur sepanjang 16 kilometer meliputi 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer jalur bawah tanah serta 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. 
 
MRT Jakarta Fase I diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sekaligus melakukan groundbreaking MRT Jakarta Fase II sepanjang 8,3 km dari Bundaran HI menuju Kampung Bandan/Ancol pada 24 Maret 2019.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan