Kenaikan harga rumah masih terbatas. Ilustrasi: Shutterstock
Kenaikan harga rumah masih terbatas. Ilustrasi: Shutterstock

Kenaikan Harga Tertahan, Rumah Tipe Kecil Jadi Penghambat

Rizkie Fauzian • 19 Agustus 2022 12:34
Jakarta: Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga
properti residensial
di pasar primer secara tahunan meningkat terbatas pada triwulan II-2022.
 
Peningkatan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan II hanya 1,72 persen secara year on year (yoy). Sedikit tertahannya kenaikan IHPR disebabkan oleh beberapa faktor.
 
Pertama melambatnya pertumbuhan harga pada tipe rumah kecil, yang tercatat sebesar 1,55 persen (yoy), lebih rendah dari 2,01 persen dari sebelumnya. 

Sementara itu, peningkatan harga pada tipe rumah menengah dan tipe besar yang masing-masing tumbuh sebesar 2,37 persen (yoy) dan 1,23 persen (yoy), atau lebih tinggi dari 2,18 persen dan  1,11 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
 
Secara spasial, pertumbuhan IHPR yang tetap tumbuh positif pada triwulan II-2022 terutama ditopang oleh pertumbuhan indeks harga di kota Surabaya sebesar 1,87 persen (yoy), Bandar Lampung 1,40 persen dan Makassar 1,55 persen.
 
Baca juga: Kuartal III, Harga Properti Residensial Diperkirakan Kembali Naik

Secara triwulanan, IHPR pada triwulan II-2022 juga terpantau sedikit melambat sebesar 0,40 persen (qtq), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yakni 0,68 persen.
 
Melambatnya pertumbuhan harga properti residensial secara triwulanan disebabkan oleh perlambatan harga seluruh tipe rumah, terutama rumah tipe menengah yang hanya tumbuh sebesar 0,54 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya 1,10 persen.
 
Selanjutnya, pertumbuhan indeks harga tipe rumah kecil dan besar pada triwulan II-2022 masing-masing tercatat sebesar 0,34 persen dan 0,33 persen, atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 0,54 persen dan  0,39 persen .
 
Secara spasial, melambatnya IHPR primer secara triwulanan terutama disebabkan oleh melambatnya harga rumah di kota Yogyakarta, Balikpapan dan Surabaya, masing-masing hanya sebesar 0,36 persen,  0,12 persen, dan 0,43 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan