.jpg)
Foto: Fernando Gomulya
Dijuluki The Twins, hunian tersebut dibangun dengan konsep rumah tumbuh sehingga memungkinkan penghuninya membangun kembali dalam jangka panjang.
Dirancang studio arsitektur Delution, The Twins memenangkan Architizer Awards untuk kategori Small Architecture+ Small Living by People Choice.
.jpg)
Foto: Fernando Gomulya
Architizer Awards merupakan sebuah ajang penghargaan arsitektur berskala dunia yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
Tahun ini, terdapat 5.000 karya arsitektur yang masuk dari 100+ negara di dunia. Melalui proses ini, penikmat arsitektur di dunia dapat memilih karya favoritnya untuk menjadi rumah kecil terbaik pilihan publik dunia.
.jpg)
Foto: Fernando Gomulya
"Kami berterima kasih atas dukungan dan voting yang diberikan kepada kami kemarin. Semoga penghargaan ini dapat ikut membawa nama baik arsitektur Indonesia di mata dunia," ungkap CEO Delution Muhammad Egha.
Egha menjelaskan bahwa The Twins merupakan contoh nyata dari penerapan konsep rumah sehat, efisien, dan realistis di salah satu kota terpadat di dunia yaitu Jakarta.
.jpg)
Foto: Fernando Gomulya
Uniknya, rumah kecil yang terbangun di atas lahan dengan luas hanya 70 meter persegi ini, dirancang dengan skema rumah tumbuh yang selesai dalam tiga tahapan.
Tahapan pembangunan dilakukan dengan menyesuaikan ketersediaan dana dari sang pemilik rumah. Total dana yang dibutuhkan dalam pembangunan ini sebesar Rp400 juta.
.jpg)
Foto: Fernando Gomulya
Rumah ini juga didesain dengan metode konstruksi konvensional yang dapat dibangun secara mandiri dengan material lokal yang sangat mudah ditemukan.
"Kami berharap rumah ini dapat menjadi sebuah percontohan yang akan menjadi stimulus bagi kemajuan wajah serta kualitas hidup perkampungan kota yang semula terabaikan," kata Egha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News