"Kami telah menyelesaikan pembangunan 25 rumah khusus yang diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak bencana di bantaran Sungai Ogan komering Ulu Selatan," ujar Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Selatan A Darwis dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 Mei 2020.
Menurut Darwis, masih banyak masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang tinggal di bantaran sungai. Hal itu tentunya kurang baik untuk anak-anak sehingga pemerintah sepakat untuk merelokasi warga ke tempat yang lebih layak huni.
"Rumah khusus yang kami bangun tentunya lebih layak daripada mereka tinggal di bantaran sungai," jelasnya.
Berdasarkan data yang ada, rumah khusus yang dibangun SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Selatan yang merupakan perwakilan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR pada 2019 lalu memiliki ukuran tipe 28 meter persegi.
Rumah khusus tersebut memiliki satu ruang keluarga, dua kamar tidur serta satu kamar mandi dan ruang dapur. Ada juga fasilitas pendukung seperti jaringan listrik dan instalasi air bersih serta jalan lingkungan yang tertata dengan baik.
"Total anggaran untuk pembangunan 25 unit rumah khusus tersebut sebesar Rp3,25 miliar,” terangnya.
Serah terima kunci rumah khusus tersebut telah dilakukansecara langsung oleh Kepala SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Selatan A Darwis kepada Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Andre Bastian dan disaksikan oleh Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Popo Ali.
Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Popo Ali menyatakan adanya bantuan rumah khusus dari Kementerian PUPR ini sangat membantu masyarakat untuk memiliki dan tinggal di rumah yang lebih layak huni.
"Selama ini mereka tinggal di rumah yang kondisi rumah yang sangat tidak layak huni karena berada pada pinggiran sungai. Tentunya hal itu tidak baik untuk kesehatan dan dapat terjadi banjir sewaktu-waktu dan longsor sehingga membahayakan masyarakat yang tinggal disana," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News