Homestay di Tanjung Kelayang memiliki ornament payung yang disebut Payung Lilin Belitung. Foto: Kementerian PUPR
Homestay di Tanjung Kelayang memiliki ornament payung yang disebut Payung Lilin Belitung. Foto: Kementerian PUPR

20 Homestay di Tanjung Kelayang Dibangun dengan Anggaran Rp2 Miliar

Rizkie Fauzian • 12 September 2022 14:59
Belitung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung potensi pariwisata nasional di Indonesia dengan membangun 20 Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta). Selain itu, 70 rumah warga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang di Belitung diperbaiki kualitasnya. 
 
Para wisatawan lokal maupun internasional dan masyarakat bisa menikmati keindahan wisata di KEK Tanjung Kelayang dengan tinggal di Sarhunta atau homestay yang dibangun Kementerian PUPR lengkap dengan fasilitas penginapan dengan biaya sewa mulai Rp150 ribu.
 
"Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan pondok wisata atau homestay dan meningkatkan kualitas rumah masyarakat di KEK Tanjung Kelayang, Belitung," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Senin, 12 September 2022.
Baca juga: Dukung Pengembangan Pariwisata, Sederet Infrastruktur Dibangun di Raja Ampat
Iwan menjelaskan, Sarhunta atau homestay yang dibangun oleh Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR telah dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti yang ada di hotel.

Salah satu hal yang membedakannya adalah Kementerian PUPR membangun dengan desain bangunan yang menonjolkan perpaduan unsur lokal serta melibatkan masyarakat dalam pembangunnya. Ciri khas Sarhunta adalah terdapat ornament payung yang disebut Payung Lilin Belitung. 
 
"Sarhunta ini disewakan bagi para wisatawan mulai Rp50 ribu untuk fasilitas kipas angin dan Rp250 ribu untuk yang berfasilitas AC. Total anggaran untuk membangun sebanyak 20 unit Sarhunta di KEK Tanjung Kelayang adalah Rp2 miliar sedangkan peningkatan kualitas rumah yang berada di koridor kampung sebanyak 70 unit senilai Rp2,45 miliar," ujarnya.
 
Iwan menambahkan, pembangunan Sarhunta ini sangat dibutuhkan bagi warga lokal guna mendukung perekonomian masyarakat setelah Belitung dijadikan sebagai KEK. Adanya penyelenggarakan kegiatan G20 Belitung juga dapat menjadikan Sarhunta sebagai alternatif penginapan bagi para undangan maupun wisatawan mancanegara untuk bisa menginap.
 
"Kami akan terus mempromosikan homestay ini melalui kerjasama dengan mitra travel perjalanan agar dunia pariwisata Indonesia khususnya di KEK Tanjung Kelayang Belitung bisa lebih berkembang,” harapnya.  
 
Sementara itu, salah satu penerima bantuan homestay di KEK Tanjung Kelayang Ridwan menjelaskan, dirinya dan masyarakat di Desa Tanjong Tinggi merasa senang bisa mendapatkan bantuan Sarhunta dari Kementerian PUPR. Ridwan yang sehari hari berprofesi sebagai petugas kebersihan sukarela di Pantai Laskar Pelangi ini dibantu menantunya dengan menggunakan media sosial seperti facebook dan Instagram untuk mempromosikan Sarhuntanya. 
 
Untuk menginap di Sarhunta tersebut, masyarakat yang membentuk kelompok pengelola juga telah menetapkan tarif untuk menginap  yakni Rp 150 ribu untuk yang hanya memiliki fasilitas kipas angin hingga Rp250 ribu untuk fasilitas AC. Failitas yang ada pun tidak kalah dengan yang ada di hotel yakni tempat tidur, kursi, kasur, lemari, handuk, peralatan mandi serta kamar mandi dalam.
 
"Bulan ini kami sudah menerima wisatawan sebanyak empat kali dan salah satunya adalah peserta kegiatan G20 Belitung dan ada juga wisatawan yang sudah booking dan akan menginap. Harga tersebut sudah termasuk sarapan dengan menu lokal," jelasnya.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan