"Pembangunan di bidang perumahan tidak akan optimal jika hanya ditangani oleh pemerintah atau berjalan sendiri-sendiri. Kata kuncinya adalah kolaborasi. Artinya, kerja sama untuk menyediakan rumah yang nyaman dan aman untuk masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Desember 2020.
Wapres menyampaikan pembangunan perumahan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat menggunakan skema padat karya agar memberikan pekerjaan dan manfaat langsung kepada masyarakat.
"Selain itu, seluruh pembangunannya agar menggunakan bahan dan material-material produksi dalam negeri dan bahkan bahan bangunan hasil industri lokal," ujar Ma'ruf.
Dirinya berharap bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dapat lebih memberi kemudahan bagi pekerja sektor informal. Pasalnya, sekitar 60 persen pekerja informal masih relatif lebih sulit dalam mendapatkan persetujuan pengajuan KPR, terlebih di kondisi pandemi ini.
"Besar harapan pemerintah agar bank penyalur KPR dapat menjadi pelopor bagi penyediaan KPR untuk pekerja sektor informal," ungkapnya.
Terkait pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, Ma'ruf menilai hal ini dapat dijadikan peluang bagi bank penyalur KPR dengan mencoba melakukan penetrasi dan kerjasama dalam hal penyediaan pembiayaan syariah perumahan.
"Seperti kita ketahui banyak kalangan masyarakat yang ingin memiliki rumah melalui fasilitas pembiayaan yang berbasis syariah," ungkapnya.
Wapres pun menekankan agar pengembang dapat menjaga kredibilitas dan kepercayaan masyarakat, terlebih di tengah kondisi penurunan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id