
(Foto: Travis Mark)
Woolworth juga dinobatkan sebagai landmark kota pada 1913. Seiring masifnya pembangunan gedung pencakar langit, posisi Woolworth sebagai yang tertinggi mulai tergeser.
Bangunan 60 lantai tersebut sebelumnya merupakan ruang perkantoran. Kemudian pada 2015, pengembang Alchemy Properies mengubah bagian atas menjadi apartemen mewah.

(Foto: Travis Mark)
Didesain dengan jenius oleh AD100 Hall of Famer Thierry Despont, apartemen tersebut kini dinobatkan sebagai hunian tertinggi. Paviliun A bahkan dibanderol USD30 juta atau Rp423 miliar (kurs Rp14.108).
Paviliun A memiliki lima kamar tidur, empat di antaranya bahkan memiliki teras seluas 257 meter persegi. Skylight dibangun menjorok di seluruh apartemen sehingga cahaya masuk ke ruangan.

(Foto: Travis Mark)
Tak hanya itu, seluruh interior mewah menghiasi apartemen tersebut, mulai dari kamar tidur utama yang dilengkapi lampu gantung Baccarat di atas tempat tidur.
Dapur dan kamar mandi dirancang bergaya Despont klasik. Pintu marmer yang mengelilingi kamar mandi dengan shower dan toilet terpisah. Di dapur seluruhnya berwarna putih dengan lemari dan marmer yang mulus.

(Foto: Travis Mark)
Fasilitas di hunian ini yaitu penyimpanan anggur, pusat kebugaran, dan kolam renang.

(Foto: Travis Mark)
Sementara, di Pavilion B tersedia tiga kamar tidur yang tak kalah mewah. Interior dilengkapi 100 jendela baru untuk memaksimalkan cahaya dan pemandangan kota. Hanya ada empat apartemen di gedung tersebut. (Roslainy Putri A)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News