Mungkin terdengar sebagai ide yang too good to be true. Malah mungkin sindiran bagi Kerajaan Inggris yang berlimpah ruah, sementara sebagian besar warga kesulitan tempat tinggal akibat tingginya harga properti di London dan sekitarnya.
Tapi tidak bagi Opposite Office. Firma arsitektur yang berbasis di Munich ini serius mengusulkan Istana Buckingham jadi hunian bagi warga Inggris yang hidupnya pas-pasan.
"Kami masih menunggu keputusan Istana Buckingham," kata Bennedikt Hartl, pendiri Opposite Office, seperti dikutip dari Dezeen.
Di dalam rancangannya Istana Buckingham diperluas dan didesain kembali untuk menampung 50 ribu orang. Gedung untuk hunian bagi warga dibangun di atas dan belakang Istana Buckingham.

dezeen/OppositeOffice
Terdiri 775 kamar yang berisi ranjang single atau double. Ada 79 kamar mandi yang digunakan bersama oleh para penghuni. Ruang makan dan ruang tamu juga merupakan fasilitas umum. Persis konsep rumah kost-kostan yang kita kenal di Indonesia.
Dinding antar kamar adalah sekat yang dapat dilipat. Ini agar luas kamar bisa disesuaikan kebutuhan penghuni. Terdapat delapan tangga dan lift menuju istana langsung agar anggota keluarga Kerajaan Inggris bisa bergaul dengan penghuni kost-kostan.
"Mengapa tidak menggunakan Buckingham untuk melawan krisis perumahan kita? Proyek ini menjawab masalah perumahan yang terjangkau dan meningkatkan peran sosial kerajaan," jelasnya.
Bukan hanya Opposite Office yang punya ide terhadap krisis hunian terjangkau di London. Banyak perusahaan arsitektur lain sumbang saran seperti membangun blok perumahan di atas rel kereta api hingga merancang rumah modular.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id