Taman seluas 140 meter persegi ini terbuat dari sampah yang dikumpulkan dari sungai kota dan pelabuhan selama satu setengah tahun. Para relawan menjelajahi tepi sungai dan pelabuhan menyiapkan sebuah perangkap untuk menjaring sampah dan limbah plastik.
Limbah tersebut kemudian didaur ulang menjadi 28 blok heksagonal yang mengambang sehingga menciptakan pulau-pulau terapung kecil. Taman-taman tersebut bisa digunakan sebagai tempat duduk bagi pengunjung atau tempat bagi sayur-sayuran.
Selain dampak positif terhadap lingkungan, taman ini juga bermanfaat bagi ekosistem sungai. Taman ini juga habitat termasuk siput, cacing pipih, kumbang, unggas dan ikan serta banyak lagi spesies serangga.

"Ketika kami mengambil plastik langsung di kota-kota dan pelabuhan, kami secara aktif mencegah pertumbuhan lebih lanjut dari plastik di laut," kata inisiator yayasan, Ramon Knoester seperti dilansir curbed.
Yayasan tersebut juga bekerjasama dengan Pemerintah Kota Rotterdam dan berhasil mengembangkan struktur hijau terapung untuk merangsang ekologi pelabuhan kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News