Dijuluki Bunker Brexit, studio kecil ini dahulu adalah ruangan kecil berlapis baja yang dibiarkan lapuk. Bentuknya menyerupai trapesium dengan atap berbentuk piramida dan beberapa jendela sebagai penerangan alami.

Foto: Edmund Sumner
"Studio atau lebih tepatnya sarang berada di belakang sebuah taman kecil yang dihubungkan oleh teras. Bangunan tampak kontemporer karena material yang digunakan," kata studio dilansir Dezeen.
Bunker Brexit seperti tempat persembunyian karena berada di halaman belakang yang dipenuhi tanaman. Bentuk bangunan dan material yang digunakan dibuat menyatu dengan alam.

Foto: Edmund Sumner
Interior studio tersebut dibuat sederhana, semua material yang digunakan berbahan kayu. Tak banyak furnitur, hanya kursi dan meja seadanya yang bidsa digunakan. Beberapa ruang dapat diguanakan sebagai kursi.
Bagian jendela dibuat menjorok sehingga bisa difungsikan sebagai tempat duduk sambil melihat pemandangan. Plywood yang kontras membuat eksterior terlihat mencolok. Terdapat area platform yang dapat diakses menuju langit-langit dengan jendela.

Foto: Edmund Sumner
"Seseorang dapat bersantai dikelilingi oleh suara burung tanpa mengetahui mereka berada di kota dan bukan di negara. Itu adalah tempat perlindungan," kata studio. (Roslainy Putri A)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News