Sejak tak lagi digunakan 90 tahun lalu, Penjara Bodmin benar-benar dibiarkan terbengkalai. Tak heran banyak bagiannya yang runtuh dan kemudian dihuni jutaan ekor kelelawar yang biasanya bersarang di gua-gua gelap.

Uniknya di dalam rancangan yang dikerjakan Matt Cartwright dari Twelve Architects, reruntuhan dan populasi kelelawar ini ditawarkan sebagai daya tarik kepada para tamu. Maka proses renovasi Penjara Bodmin dilakukan tanpa mengusir 'penghuni lama' namun keberadaannya jangan sampai mengganggu 'penghuni baru'.
"Kami bahkan mengatur jadwal kerja dengan ahli ekologi, agar tidak mengganggu kelelawar. Ketika pembersihan bangunan, kami harus berhati-hati karena kelelawar saat itu kelelawar sedang berhibernasi di balik dinding," papar sang arsitek sebagaimana dikutip dari dezeen.com

Bagian yang runtuh hanya diperkuat kembali strukturnya, kemudian difungsikan sebagai 'bungalow' bagi kelelawar. Sedangkan sel-sel tahanannya, disulap sebagai suite mewah yang terdiri dari 60-an unit.
Walau mewah tetapi jangan harap ada dindingnya berlapis wallpaper nan indah. Tapi tetap berupa dinding batu bata berwarna kelabu. Suasana muram ala penjara yang justru ditonjolkan sebagai pembeda dari hotel lain.

Jumlah kamarnya memang tidak banyak untuk ukuran banguan sebesar dan seluas Penjara Bodmin. Ini karena bagian lainnya difungsikan sebagai museum, ruang teater dan bioskop. Ada pula ruangan ‘Dark Walk’ tempat para tamu merasakan sensasi tinggal di dalam penjara.
Pada bagian atap ditambahkan kaca sehingga ruangan di dalam tidak terlalu gelap dan juga bisa menjadi sirkulasi udara. Proyek berbiaya jutaan poundsterling ini akan selesai pada 2019 dan langsung beroperasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News