Dua bangkunya juga dapat difungsikan sebagai meja kerja. Bahkan bisa dicopot untuk memaksimalkan daya tampung. dok: de Palma desaign
Dua bangkunya juga dapat difungsikan sebagai meja kerja. Bahkan bisa dicopot untuk memaksimalkan daya tampung. dok: de Palma desaign

Hive, co-working space untuk taman kota

Rizkie Fauzian • 13 Agustus 2018 12:36
Surabaya: Fungsi taman-taman kota tak sekedar tempat beristirahat dan bermain. Ruang terbuka hijau itu kini juga menjadi tempat untuk berkumpul untuk bekerja bersama, terutama bagi mahasiswa dan pekerja paruh waktu hinggar hingga usaha rintisan.
 
Masalahnya sedari awal taman kota tidak dirancang sebagai tempat bekerja. Maka fasilitas pendukung yang disediakan pun bukan untuk keperluan beberja. Tidak ada outlet listrik dalam jumlah cukup, bangku dan meja yang sesuai serta pencahayaan yang tepat kebutuhan.
 
Perkembangan inilah dasar pemikiran de Palma design tentang 'fitur' tambahan sebagai tambahan daya tarik baru taman-taman kota jaman now. Walau statusnya ruang terbuka publik, perlu ada ruang semi privat mewadahi kebutuhan warga yang terus tumbuh tersebut.

Termasuk untuk taman kecil di atap gedung-gedung perkantoran yang saat ini semakin mejamur. Taman yang merupakan 'oase' kecil bagi pekerja kreatif mendapatkan suasana kerja yang lebih segar dan inspiratif sekaligus produktif.
 
baca juga: Catwalk & amphiteater untuk Lapangan Banteng
 
Fitur yang ditawarkan biro desain interior asal Surabaya ini adalah Hive, private space for public facility ini juga dapat ditempatkan di dalam ruangan.
 
Ide bentukan hexagonal sebagai shelter private space ini bio mimicry dari sarang lebah (hive). Di habitatnya, lebah bekerja berkelompok membentuk dan merawat madu sebagai pusat kehidupan koloni.
 
Inspirasi inilah yang kemudian menjadi namanya. Sebagai sebuah unit co-working space, Hive diharapkan menjadi pusat kegiatan komunitas yang aktif berkontribusi positif membangun lingkungan sekitarnya menjadi lebih baik.
 
Material yang digunakan rangkanya adalah baja tahan karat. Rangkanya dibungkus dengan rotan sintetis yang tahan terhadap cuaca dan bersifat isolator terhadap arus pendek listrik. Walau sintetis, motif rotan dipilih untuk menguatkan kesan organis dan ramah lingkungan.
 
Untuk pencahayaanya, pada siang hari menggunakan cahaya matahari. Pada malam hari, menggunakan lampu LED yang pasokan listriknya -termasuk untuk outlet listrik- bersumber panel-panel surya di bagian atapnya. Listriknya disimpan dalam battery kering yang di  plafon.
 
Hive, <i>co-working space</i> untuk taman kota
 
Dua bangkunya juga dapat difungsikan sebagai meja kerja cukup dengan menggeser ke tengah. Lalu copot bantalnya sebagai alas untuk lesehan. Enam orang sekaligus bisa bekerja bersama dalam Hive.
 
Bangku bahkan bisa dicopot untuk tempat duduk atau memaksimalkan daya tampung Hive. Dindingnya dapat sekaligus berfungsi sebagai layar mini bagi proyektor juga papan tulis.
 
Hive tidak perlu dilengkapi unit AC tersendiri. Penghawaannya alami dan karenanya dirancang dengan bukaan lebar. Bila ditempatkan di dalam ruangan, cukup mengikuti sistem pengahawaan bangunan tempatnya berada.
 
Mengigat bukaannya yang lebar, ekteriornya dapat dilengkapi sun and rain shade terintegerasi. Shading ini bisa menjadi pelindung ketika sedang hujan atau untuk menepis terik berlebih matahari.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan