
Foto: Wu Qingshan
Studio arsitektur yang berbasis di Beijing Crossboundaries merancang bangunan sekolah dengan desain dinamis. Desain tersebut juga bertujuan mewujudkan proyek yang membawa dampak sosial.
Jinlong School dibangun menggunakan model prefabrikasi secara maksimal. Hampir 75 persen dari bangunan sekolah menggunakan model prefabrikasi.

Foto: Wu Qingshan
Model prefab dianggap menjadi solusi cerdas untuk mengurangi limbah konstruksi di lokasi. Selain itu, metode ini juga membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja, dan waktu pembangunan.
Keunggulan lainnya menggunakan metode ini adalah biaya transportasi yang lebih sedikit, konservasi energi, keramahan lingkungan, dan ketahanan terhadap gempa.

Foto: Wu Qingshan
Sekolah ini memiliki 36 ruang kelas yang semuanya dirancang dengan berorientasi pada penghuni. Artinya setiap ruang dibangun dengan pendekatan konseptual yang ringkas.
Tak hanya itu, asrama dan ruang lainnya dirancang dengan lebih ringkas. Sementara ruang publik dan pertemuan dibangun dengan menggunakan metode konstruksi yang lebih konvensional.

Foto: Yang Chaoying
Menurut pendiri Crossboundaries Hao Dong, sekolah ini dibangun dengan waktu dan anggaran yang terbatas, kreativitas yang terbatas karena penggunaan prefab di area yang kecil dengan semua fungsi untuk diintegrasikan.
"Kami sangat tertarik untuk mengambil proyek ini, untuk menciptakan sekolah yang berorientasi namun dalam keterbatasan. Kami diminta sekreatif mungkin dalam merancang ruang yang terbatas di kota berkembang," katanya dikutip Designboom.

Foto: Yang Chaoying
Bangunan sekolah ini tampak menarik dengan memanfaatkan panel bukaan jendela yang tersedia. Panel-panel tersebut memiliki ketebalan yang berbeda dengan aksen warna kuning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News