Katedral ini menjadi salah satu bangunan kolonial paling bersejarah di Vietnam. Bersama Tiket.com, Medcom.id berkesempatan menyaksikan langsung keindahan gereja tertua sekaligus salah satu ikon paling terkenal di jantung ibu kota Hanoi.”
Saat tiba di lokasi menjelang sore, halaman katedral sudah dipenuhi wisatawan dan warga lokal. Ada yang berfoto, menikmati kopi dari kedai sekitar, mencicipi camilan dari pedagang keliling, atau sekadar duduk santai menyimak kehidupan Hanoi.
Jejak sejarah panjang

St. Joseph’s Cathedral menjadi gereja tertua dan salah satu ikon paling terkenal di ibu kota Vietnam. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian
Dibalik kemegahan dan atmosfer klasiknya, katedral ini menyimpan cerita panjang tentang sejarah, perjuangan, dan perjalanan budaya yang membentuk Vietnam modern. Sebelum menjadi gereja, kawasan ini dulunya adalah lokasi Pagoda Bao Thien, kuil Buddha terbesar dan paling suci pada masa Dinasti Ly–Tran.
Pagoda ini menjadi simbol spiritual Hanoi selama berabad-abad, sebelum sebagian bangunannya dihancurkan pada akhir abad ke-18 untuk keperluan pasar. Ketika Prancis mulai menegaskan pengaruhnya, kompleks baru pun direncanakan.
| Baca juga: Duomo, Katedral Bergaya Gotik di Milan |
Pada awalnya, gereja dibangun dengan struktur kayu. Namun pada 1884, pembangunan ulang dengan bata bakar dimulai, dan akhirnya rampung pada Hari Natal 1888.
Penamaan St. Joseph diambil dari patron umat Katolik di Vietnam, setelah Paus Innocentius XI menobatkan Santo Yusuf sebagai pelindung wilayah ini pada 1678.
Pada masa kolonial, katedral ini berkembang pesat sebagai pusat Katolik di Vietnam Utara. Ribuan umat datang setiap hari untuk mengikuti misa, sementara di sisi lain, bangunan ini juga menjadi saksi tempat persembunyian pejuang revolusi.
Ketika Prancis hengkang pada 1954, pemerintah Vietnam menutup katedral ini. Aktivitas ibadah baru diizinkan kembali pada Natal 1990, dan sejak itu, St. Joseph’s Cathedral kembali berdiri sebagai pusat kehidupan spiritual warga Hanoi.
Keindahan arsitektur

St. Joseph’s Cathedral menjadi gereja tertua dan salah satu ikon paling terkenal di ibu kota Vietnam. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian
Kesan pertama yang ditangkap dari St. Joseph’s Cathedral adalah fasadnya yang menyerupai Notre-Dame de Paris. Dua menara kembarnya menjulang setinggi 31,5 meter, dihiasi jam besar dan pilar batu berat yang memberi kesan megah sekaligus anggun.
Bangunan berukuran 64,5 meter ini diperkaya dengan jendela kaca patri warna-warni, lengkungan runcing khas arsitektur Gothic, langit-langit tinggi yang menghadirkan nuansa sakral, patung Bunda Maria dari perunggu di halaman depan.
Namun nuansa lokal tidak hilang. Struktur bata, atap genteng merah, dan dinding papier mache adalah ciri arsitektur Vietnam yang berpadu harmonis dengan estetika Eropa.
Di dalamnya, altar yang dipenuhi ukiran kayu berlapis emas menampilkan seni tradisional Vietnam, sementara cahaya dari kaca patri menciptakan atmosfer damai yang kontras dengan kebisingan kota tua di luar.
Perjalanan pembangunan

St. Joseph’s Cathedral menjadi gereja tertua dan salah satu ikon paling terkenal di ibu kota Vietnam. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian
Membangun katedral megah ini bukan perkara mudah. Biaya mencapai 200.000 franc Prancis pada masa itu, jumlah yang sangat besar. Uskup sempat mengajukan permohonan untuk menggelar undian demi mengumpulkan dana, namun dua kali ditolak oleh pemerintah kolonial.
Barulah undian pada 1883 dan 1886 disetujui dan menghasilkan 30.000 franc. Dengan dukungan donasi komunitas, pembangunan pun akhirnya diselesaikan.
Kini, lumut pada dinding dan warna kusam bangunan bukan tanda kerusakan, melainkan bukti perjalanan panjang katedral yang telah melewati perang, kolonialisasi, hingga pemulihan Vietnam.
Aktivitas di Katedral St. Joseph

St. Joseph’s Cathedral menjadi gereja tertua dan salah satu ikon paling terkenal di ibu kota Vietnam. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian
Tak hanya dikunjungi sebagai objek wisata, Katedral yang satu ini juga masih aktif menggelar ibadah. Bagi wisatawan, mengikuti misa di sini bukan hanya pengalaman spiritual, tetapi juga cara memahami kehidupan sosial warga Hanoi. Misa diadakan setiap hari, bahkan beberapa kali dalam sehari.
Saat Medcom mengunjungi langsung, Katedral tengah sibuk dengan dekorasi meriah menjelang perayaan Natal. Ada pohon Natal raksasa, dan ornamen Natal lainnya yang menjadikan area ini salah satu pusat perayaan Natal terbesar di Hanoi.
Jika kamu jalan-jalan ke Hanoi, jangan sampai melewatkan untuk mampir melihat keindahan gereja tertua di Hanoi ini ya. Selain karena lokasinya yang dekat Danau Hoan Kiem dan Old, Katedral St. Joseph menjadi salah satu spot foto terbaik di Hanoi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id