Dubai Opera dirancang arsitek Belanda yang bermukim di Dubai, Janus Rostock. Ekteriornya dihiasi kaca yang dibentuk melengkung seperti kapal. Interior juga dibuat tema kelautan, dengan bentuk gedung seperti haluan kapal yang terdiri dari panggung utama, orkestra, area kursi, serta atap dan skygarden.

AFP Photo/Guiseppe Cacace
Luas bangunannya yang 60 ribu meter persegi, membuat gedung opera ini mampu menampung hingga dua ribu orang penonton sekaligus. Dubai Opera menggunakan lift hidrolik dan gerbong tempat duduk untuk merelokasi 900 dari 2 ribu kursi penonton.
Bagian belakang gedung diperpanjang seperti lambung kapal dan berfungsi sebagai area tunggu, taksi, dan tempat parkir. Sebagaimana dikutip dari situs dubaiopera, interiornya juga didesain mudah diubah menjadi beberapa bentuk sesuai kebutuhan.
Fleksibilitas tanpa batas ini memungkinkan Dubai Opera untuk menyelenggarakan berbagai pertunjukan dan acara. Termasuk teater, opera, balet, orkestra, konser, peragaan busana, hiburan langsung, konferensi, galeri dan pameran seni.

AFP Photo/Guiseppe Cacace
Di dalam mode Teater, ruang ini cocok untuk produksi drama skala besar, musikal, balet, ceramah dan konferensi. Ketika diubah menjadi ruang konser, serangkaian menara dan reflektor di panggung dan overhead dirancang untuk membuat akustik di sekitar orkestra, memungkinkan lingkungan akustik yang sempurna untuk kualitas suara yang sempurna.
Arsitekturnya yang unik memungkinkan untuk menjadi lokasi kegiatan selain kesenian seperti resepsi pernikahan dan pameran dagang. Bahkan ada restoran di puncaknya dengan pemandangan Air Mancur Dubai dan bangunan tertinggi di dunia, Burj Khalifa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News