Kantor yang terletak di Gustaf-Gründgens-Platz di distrik Hofgarten tersebut tampak menonjol di samping menara Dreischeibenhaus 1950-an dan di seberang teater Schauspielhau 1960-an.
"Kö-Bogen II dikembangkan sebagai tanggapan terhadap situasi perkotaan yang ada," kata pendiri Arsitek Ingenhoven Christoph Ingenhoven dikutip Dezeen.

Foto: Ingenhoven Architects/HGEsch
Fasad miring pada bangunan tersebut dibuat agar tidak menghalangi bangunan yang menjadi salah satu ikon di kota tersebut, yakni Dreischeibenhaus dan Schauspielhaus.
Dua fasad bangunan berbentuk trapeze yang menghadap ke alun-alun dan taman yang seluruhnya ditutupi oleh pagar pohon hornbeam yang menurut penelitian memberikan manfaat ekologis.
Pagar tanaman yang membentang seluas delapan kilometer menyelimuti bangunan tersebut digadang-gadang jadi fasad hijau terbesar di Eropa saat ini.

Foto: Ingenhoven Architects/HGEsch
Pagar hornbeam adalah cara yang paling tepat untuk mengintegrasikan sejumlah besar tanaman hijau dalam pengembangan kantor karena tanaman relatif mudah dipelihara.
"Tanaman yang kami pilih menjaga daunnya di musim dingin. Tahan terhadap kecepatan angin, tidak mungkin terinfeksi oleh hama dan hanya membutuhkan dua hingga tiga trim per tahun," jelasnya.
Meskipun menyelimuti bangunan dengan tanaman menjadi tantangan besar, namun arsitek yakin bahwa penduduk setempat mampu menjaganya.

Foto: Ingenhoven Architects/HGEsch
"Membesarkan mereka, memilih mereka, merawat, menyiram, memotong, menjamin tumbuh mereka selama 99 tahun dan mengatasi debat publik," kata Ingenhoven.
Selain itu, ada sebuah bangunan berbentuk segitiga yang lebih kecil tepat di sebelahnya. Bangunan tersebut mudah diakses publik karena berisi restoran dan toko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News