Palazzo Marignoli merupakan bangunan bersejarah yang dibangun pada abad ke-16. Bangunan tersebut awalnya merupakan gereja sampai kebakaran menghancurkannya pada 1617.
.jpg)
Apple Via del Corso, bangunan bekas gereja yang diubah jadi apple store. Foto: Fosters + Partners
Setelah di restorasi, pada 1878 Palazzo Marignoli diubah menjadi rumah bagi Marquis Filippo Marignoli dan Caffè Aragno, tempat berkumpul para seniman yang terkenal.
Foster + Partners mempertahankan struktur bangunan sejarah tersebut dengan menonjolkan kemegahannya dan memulihkan fitur bersejarahnya.
.jpg)
Apple Via del Corso, bangunan bekas gereja yang diubah jadi apple store. Foto: Fosters + Partners
Struktur bangunan berbentuk L, ada halaman luas terbuka yang bisa digunakan oleh umum dan untuk menyambut pengunjung saat masuk ke dalam gedung.
"Halaman tidak lagi pribadi, ini menjadi ruang demokrasi yang mengundang masyarakat untuk masuk dan menikmati," kata arsitek Foster + Partners Stefan Behling.
.jpg)
Apple Via del Corso, bangunan bekas gereja yang diubah jadi apple store. Foto: Fosters + Partners
Karya seni oleh seniman Italia Afro Basaldella dipasang di dinding. Lukisan yang berasal dari 1900-an telah dipugar dan dijadikan sebagai interior pada panel langit-langit.
"Ini merupakan bangunan yang rumit. Dalam prosesnya, desain berkembang, diubah dan diadaptasi saat kami menemukan hal-hal baru, lukisan baru, dan aspek baru arsitektur," jelasnya.
.jpg)
Apple Via del Corso, bangunan bekas gereja yang diubah jadi apple store. Foto: Fosters + Partners
Marmer putih digunakan di seluruh interior Apple Via del Corso, menutupi lantai setiap ruang. Di lantai pertama, koridor panjang menghubungkan Genius Bar dan tiga area ritel.
Apple Via del Corso bukan satu-satunya Apple Store yang dibangun di bekas bangunan bersejarah. Sebelumnya ada Champs-Élysées di Paris dan perpustakaan Washington DC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News