Berbeda dengan ruko di Indonesia, di Jepang ada ruko yang dirancang dengan bentuk unik. Namanya, Corridor of the Fold.
Corridor of the Fold dirancang oleh arsitek Jun Igarashi. Keunikan Corridor of the Fold terletak pada struktur berbentuk kurva atau melengkung.

(Foto: Ikuya Sasaki/Dezeen)
Corridor of the Fold juga memiliki garis lengkung dan lurus sehingga menghasilkan bentuk yang unik. Tak heran, Corridor of the Fold tampak menonjol di antara bangunan lainnya.
Bangunan dengan luas 142,5 meter persegi tersebut mencakup dua lantai. Lantai dasar digunakan sebagai toko, sementara bagian atasnya digunakan sebagai tempat tinggal. Pada lantai dasar, pengunjung bisa melihat langsung koridor yang difungsikan sebagai toko sake.

(Foto: Ikuya Sasaki/Dezeen)
Kemudian, berjalan kembali menyusuri lorong, terdapat dua kursi yang disediakan untuk tamu. Sementara, bagian atas untuk tempat tinggal memiliki bentuk yang sama. Beberapa bagian difungsikan sebagai dapur dan ruang kebutuhan lainnya.
Bangunan yang terletak di kawasan perumahan Kitami, Hokkaido, Jepang, itu memiliki fasad berbalut kayu.

(Foto: Ikuya Sasaki/Dezeen)
Bahan kayu juga digunakan pada lantai, hanya saja warna yang digunakan berbeda dengan fasad bangunan. Sementara, dindingnya berwarna putih bersih sehingga tampak kontras.
Rukan Berlapis Kayu yang Tak Kalah Keren
Arsitek asal Jepang ini tak hanya sekali menggunakan bahan material dari kayu. Beberapa karya Jun Igarashi lainnya menggunakan material kayu, baik di fasad hingga interior rumah.
Misalnya, Bending House in Oasa. Proyek ini merupakan hunian sekaligus ruang perkantoran (rumah kantor/rukan) dengan fasad dari panel kayu yang disusun rapi. Lokasi bangunan terletak di Ebetsu dekat wilayah Sapporo.

(Foto: Dezeen)
Tak hanya bagian luar, pada interior dalam juga menggunakan bahan kayu. Terdapat jembatan kayu yang digunakan sebagai pembatas antara area rumah dan ruang kantor. Jendela dibuat lebar agar cahaya bisa masuk ke dalam ruangan.
Kembali menggunakan material kayu, Jun Igarashi membuat hunian dengan anggaran terbatas. Rumah yang terletak di Engaru itu terdiri atas dua lantai. Julukannya Hat H, karena bagian atap berbentuk menyerupai topi.

(Foto: Dezeen)
Guna menghemat biaya, Jun Igarashi menggunakan teknik bangunan terbuka tanpa sekat. Hasilnya, rumah tampak luas, meski berdiri di lahan sempit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News