Holst Architecture dipercaya untuk merancang hunian dengan jumlah 72 unit tersebut. Kompleks hunian tersebut digambarkan sebagai perumahan bersama yang terjangkau, modular, dan co-housing.

Foto: Holst Architecture
Kompleks hunian ini dibuat untuk masyarakat berpenghasilan rendah seperti pekerja entry-level, siswa, dan orang dewasa lajang yang mendekati atau dalam masa pensiun.
Saat merancang kompleks tersebut, Holst terinspirasi oleh perumahan bagi masyarakat lajang dan berpenghasilan rendah, LISAH. Hunian tersebut dibangun dengan sistem modular sehingga biayanya rendah.

Foto: Holst Architecture
Lokasi kompleks hunian sangat strategis karena dekat dengan kereta, taman, jalur bus, pusat perbelanjaan dan pusat kota. Selain itu, meski dibangun dengan biaya minim namun desain bangunan sangat indah.
Argyle Gardens terdiri dari empat bangunan, satu bangunan dibuat lebih besar dan tiga lainnya berukuran lebih kecil. Semua bangunan saling terhubung dan dapat diakses untuk individu atau komunitas.

Foto: Holst Architecture
Bangunan terbesar berisi 36 unit apartemen studio, ruang komunitas yang besar untuk mencuci dan kantor yang berfungsi sebagai ruang pertemuan komunal untuk semua penghuni.
Tiga bangunan lainnya memiliki enam kamar tidur dengan masing-masing dua kamar mandi bersama dan dapur besar. Setiap bangunan memiliki warna yang berbeda-beda yakni merah, kuning, dan hijau.

Foto: Holst Architecture
Argyle Gardens dibangun dengan sistem modular yang dibangun di lokasi untuk mempersingkat jadwal konstruksi. Rangka di bagian atap dibuat runcing menyerupai atap sirap.
Sementara bangunan utama membentuk bujursangkar sederhana yang dipotong di bagian depan kemudian ditempel panel polikarbonat transparan.
Panel polikarbonat tersebut untuk meminimalkan panas matahari dan memungkinkan tangga di dalam rumah menjadi sebuah ruang tersendiri. Sistem modular yang digunakan memungkinkan bangunan berkembang dengan penambahan penghuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News