“Konsep penataan kawasan pusaka Benteng Oranje tetap melindungi elemen-elemen bangunan yang memiliki nilai sejarah secara komprehensif dengan disesuaikan pada keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Januari 2025.

Benteng Oranje di Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Kementerian PU
Pekerjaan penataan kawasan wisata sejarah Benteng Oranje mulai dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya sejak Juni 2024 dengan anggaran APBN senilai Rp5 miliar.
Luas penataan kawasan yang ditangani meliputi pembangunan amphitheater panggung seluas 840 mter persegi, pekerjaan pelataran berundak 111,3 meter kubik, pembangunan pagar sepanjang 227 meter, prasarana pengelolaan sampah 22 Bh, dan revitalisasi pendopo seluas 196 meter persegi.
Baca juga: Mengenal Arsitektur Neo Klasik serta Contoh Bangunannya |
Kawasan pusaka Benteng Oranje berada di tengah Kota Ternate, tepatnya berada di Jalan Hasan Boesoeri, Gamalama, Ternate Tengah dengan jarak tempuh dari Bandara Sultan Babullah Kota Ternate sekitar 3,5 km atau waktu tempuh 20 menit menggunakan jalur darat.

Benteng Oranje di Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Kementerian PU
Dengan potensi pada sektor pariwisata sejarah dan budaya, penataan kawasan pusaka Kota Ternate diharapkan turut mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif sekaligus menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Utara Firman Aksara mengatakan dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, komunitas, dan dunia usaha, upaya pelestarian aset pusaka di Kota Ternate ini diharapkan dapat membawa manfaat langsung bagi masyarakat.

Benteng Oranje di Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Kementerian PU
Serah terima pengelolaan paket pekerjaan Penataan Kawasan Pusaka Benteng Oranje telah dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya kepada Pemerintah Kota Ternate pada 19 Desember 2024 lalu.
“Saya berharap, pemerintah kota dan masyarakat turut bersama-sama merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah terbangun sehingga dapat terus bermanfaat,” kata Firman Aksara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News