Hotel tersebut berjarak sekitar 220 mil sebelah utara kota Madinah dan berisi situs Warisan Dunia UNESCO Madâin Sâlih, dengan sisa-sisa kota Nabataean dapat ditemukan.

Sharaan, hotel yang bakal dibangun di tengah gurun di Arab Saudi. Foto: Jean Nouvel
Orang-orang Nabataean menempati Gurun Arab antara abad kedua dan keempat SM. Di sini juga terdapat kota-kota seperti Petra di Yordania.

Sharaan, hotel yang bakal dibangun di tengah gurun di Arab Saudi. Foto: Jean Nouvel
"AlUla adalah museum. Jadi setiap lereng, hamparan pasir dan bebatuan merupakan situs geologi dan arkeologi yang mendapat pertimbangan," jelas Nouvel dikutip Dezeen.

Sharaan, hotel yang bakal dibangun di tengah gurun di Arab Saudi. Foto: Jean Nouvel
Menurutnya, sangat penting untuk menjaga semua kekhasannya dan mempertahankan daya tarik gurun tersebut karena karakternya yang terpencil dan kuno.

Sharaan, hotel yang bakal dibangun di tengah gurun di Arab Saudi. Foto: Jean Nouvel
Sharaan akan berisi 40 kamar dan tiga vila resor yang akan berada di tebing sehingga setiap suite memiliki balkon yang menghadap ke lanskap sekitarnya.

Sharaan, hotel yang bakal dibangun di tengah gurun di Arab Saudi. Foto: Jean Nouvel
Pintu masuk hotel akan diukir di lereng bukit batu pasir. Setiap suite akan memiliki dinding batu pasir untuk mempertahankan bekas kota Nabataean.

Sharaan, hotel yang bakal dibangun di tengah gurun di Arab Saudi. Foto: Jean Nouvel
Pengembangan resor merupakan bagian dari rencana The Royal Commission for AlUla untuk mendorong pariwisata di daerah tersebut.

Sharaan, hotel yang bakal dibangun di tengah gurun di Arab Saudi. Foto: Jean Nouvel
"AlUla berhak memperoleh tingkat modernitas. Proyek kami seharusnya tidak membahayakan. Proyek kami merayakan semangat Nabatean," lanjut Nouvel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News