Gedung seluas 100 ribu meter persegi menjadi tempat pertunjukan seni, museum dan perpustakaan. archdaily/snohetta
Gedung seluas 100 ribu meter persegi menjadi tempat pertunjukan seni, museum dan perpustakaan. archdaily/snohetta

'Batu' jadi museum Liga Arab

Rizkie Fauzian • 15 Agustus 2018 08:08
Dhahran: Sebuah gedung di Dhahran, Arab Saudi dibuat untuk mempromosikan pengembangan budaya di kota penghasil minyak tersebut. King Abdulaziz Center for World Culture menjadi saksi sejarah perjalanan organisasi regional bernama Liga Arab.
 
Perusahaan arsitektur Snøhetta memenangkan kompetisi mendesain bangunan pada 2007. Gedung seluas 100 ribu meter persegi menjadi tempat pertunjukan seni, museum dan perpustakaan.
 
Batu jadi museum Liga Arab

Auditorium yang dibangun mampu menampung 930 pengunjung yang akan disuguhi dengan acara opera, konser, musikal, hingga pidato. Perpustakaan berisi 200 ribu buku untuk semua usia dan kategori pengguna.
 
Sementara aula akan mengakomodasi pameran dalam skala besar, menyediakan acara sosial, jamuan makan, hingga konferensi. Museum dan fasilitas arsip menyimpan sejarah tentang masa lalu hingga saat ini.
 
Konsep arsitektur
 
Bangunan ini memiliki bentuk arsitektur yang unik dan menjadikannya ikon Kota Dhahran. Sebagaimana dikutip dari archdaily bangunan gedung ini berbentuk batu tegak yang ditopang dari susunan batu.
 
Batu jadi museum Liga Arab
 
Ada beberapa konsep yang menjadi dasar arsitekturnya. Desainnya mencakup masa lalu dan masa depan yang diambil di masa sekarang. Baik dalam hal ekspresi arsitektur dan logika internal.
 
Budaya tumbuh dari masa lalu, tanpa budaya tidak ada komunitas atau perusahaan yang dapat menciptakan masa depan. Konsep lainnya adalah Repositori, artinya bangunan museum dan arsip yang ada di dalam gedung merupakan tempat penyimpanan pengetahuan yang disimpan untuk anak cucu.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan