Seperti rumah di Kawachinagago yang oleh pemiliknya sekaligus arsiteknya dinamai Mushroom House alias Rumah Jamur. Denah rumah serupa huruf Y demi mensiasati sisa lahan di ujung sebuah hook tempat berdiri dan terhalang tiang listrik.
Seperti dikutip dari Designboom, Selasa (13/3/2018), Mushroom House terdiri dari dua lantai. Uniknya tidak ada tangga di dalam rumah yang menghubungkan lantai satu dan dua. Bahkan rumah di kaki gunung tidak memiliki pintu.

Dapur, ruang keluarga dan ruang makan berada di lantai pertama. Kamar tidur dan kamar mandi ada di lantai atas. Lalu bagaimana cara penghuni berpindah dari lantai bawah dan atas bila tak ada tangga di dalam rumah?
Sebenarnya ada tangga, malah ada dua. Tapi semua di luar rumah. Tangga pertama adalah trap batu besar yang menghubungkan halaman dengan atap lantai satu. Tangga dari susunan batu ini sekaligus bangku taman yang nyaman untuk bersantai bersama keluarga.
Lalu dari atap lantai satu ke lantai dua, dihubungkan sebuah tangga kayu kecil. Bukannya tidak ada pintu di rumah ini? Masuknya dari mana dong?
Sebenarnya ada 'pintu' berukuran besar di setiap lantai untuk akses masuk dan keluar. Hanya saja 'pintu' itu merangkap jendela. Bahkan bentuknya adalah jendela sangat besar untuk agar mampu memasukkan sinar matahari lebih banyak sebagai sumber cahaya utama rumah.

Karena ukurannya yang mungil, desain interior Jepang yang minimalis menjadi pilihannya. Tak ada sofa besar yang empuk, gantinya adalah tatami -tikar tradisional khas Jepang- dipasang di ruang keluarga yang menghadap taman.
Dinding rumah dilapis kayu agar terasa lebih hangat di tengah dinginnya hawa pegunungan. Dinding luar yang menghadap jalanan dibuat tanpa jendela. Dinding di cat warna abu-abu agar lebih banyak menyerap panas matahari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id