Rumah kaca yang diberi nama Tropicalia ini dirancang firma arsitektur setempat, Coldefy & Associates. Berdiri di atas lahan 15 ribu meter persegi, jika dilihat dari atas rumah kaca ini lebih menyerupai sebuah cangkang kerang transparan raksasa.
Bekerjasama dengan perusahaan energi Dalkia, rumah kaca ini dirancang untuk memberikan efisiensi energi dan mendaur ulang panas, sehingga suhunya dibuat konstan 28 derajat celsius. Hal tersebut untuk melindungi ragam flora dan fauna yang hidup didalam rumah kaca.

"Tropicalia digambarkan sebagai bubble of harmony yang terintegrasi dengan lingkungan alam yang sempurna, dan diberkahi dengan inovasi terbaru. Proyek ini juga penghasil energi-otonom karena menggunakan kubah ganda yang menciptakan ruang udara yang dipanaskan oleh efek rumah kaca, " kata Coldefy seperti dikutip dari Inhabitat, Kamis (29/3/2018).
Struktur kubah kaca dibuat dari baja dan juga Ethylene Tetrafluoroethylene (ETFE), yang merupakan material transparan yang dapat menggantikan fungsi material kaca, plastik, dan fiberglass. Sebagian rumah kaca ini akan tertanam di bawah tanah, tujuannya tentu saja membuat suhu ruangan stabil.

Selain ada flora dan fauna, rumah kaca juga akan dilengkapi dengan air terjun setinggi 82 kaki dan kolam renang ukuran olimpiade dengan ikan Amazon. Selain itu, dilengkapi auditorium, restoran, tempat tidur, dan area penelitian dengan ruang konferensi, laboratorium dan klinik .
Rumah kaca yang diperkirakan menghabiskan dana USD62 juta atau Rp 840 miliar (kurs Rp13.558 per USD) ini akan dibangun pada 2019 dan dibuka pada 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News