Penggunaan gabus sebenarnya bukan hal baru dalam sebuah hunian. Biasanya ia dipakai untuk area kecil dan tertutup, seperti di lantai bawah atau di balik dinding.

(Foto: archdaily)
"Dengan membuat atap dan fasad menggunakan bahan yang sama, itu terlihat monolitik, seperti diukir," kata pendiri Rundzwei Architekten Andreas Reeg dikutip Architecturaldigest.
Studio Rundzwei Architekten merancang sebuah rumah berbahan utama gabus. Cork Screw House merupakan sebuah rumah keluarga kecil yang bahannya menggunakan gabus.
.jpg)
(Foto: archdaily)
Tak hanya fasad, atap rumah ini juga dilapisi panel gabus. Panel yang digunakan merupakan limbah dari pabrik wine yang juga memproduksi gabus sebagai penutup botol.
Setiap panel yang berbentuk persegi panjang tersebut mampu melindungi rumah dari panas serta membuat tampilan rumah terlihat lebih estetis.

(Foto: archdaily)
Kemampuannya dalam menangkal panas dan suara bising kini mulai dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam melapisi bangunan.
Selain manfaatnya, penggunaan gabus dalam hunian terinspirasi dari bentuknya yang menyerupai pahatan. Desain rumah gabus membuat tampilannya tampak kontemporer dan unik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id