.jpg)
Foto: Eiji Tomita
Studio arsitektur Swing membangun ruangan yang lebih fleksibel agar penghuninya dapat menggunakan bersamaan. Rumah dua lantai tersebut memiliki semua ruangan yang dibutuhkan penghuni.
Arsiteknya menghilangkan area ruang tamu dan ruang makan, lalu menggantinya dengan mezzanine yang diubah menjadi perpustakaan. Rumah ini dirancang menyerupai interio apartemen yang minimalis.

Foto: Eiji Tomita
"Di lantai pertama ada area untuk menerima tamu yang terhubung langsung dengan dapur. Area ini dibuat lebih fleksibel agar penghuninya bisa berkumpul," kata arsitek Anezaki dikutip Dezeen.
Lantai pertama dan kedua dihubungkan dengan tangga terbuka. Area mezzanine dan lantai dasar hanya berjarak beberapa meter saja sehingga bisa digunakan penghuni untuk bersantai.
.jpg)
Foto: Eiji Tomita
Rumah ini memiliki delapan kamar tidur, tiga di lantai dasar dan lima di lantai pertama. Di atap dibangun sebuah taman yang dapat menjadi ruang komunal bagi penghuninya.
"Pekerja kantor usia 30 tahun akan tinggal di sini. Kami membayangkan mereka yang aktif dan suka pergi keluar. Pelajar dan orang-orang dari luar negeri juga memungkinkan," jelasnya.
.jpg)
Foto: Eiji Tomita
Swing percaya bahwa ruang hidup bersama dapat menawarkan alternatif positif untuk hidup sendiri dan dapat memiliki dampak positif pada orang-orang muda yang tinggal di dalamnya.
"Ada banyak manfaat hidup bersama yang tidak dapat dialami dengan hidup sendirian di kota. Mereka dapat merasakan kehangatan seperti keluarga melalui kehidupan sehari-hari, berbagi budaya dan pengalaman dari berbagai negara, dan saling membantu ketika dalam kesulitan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id