Dibangun untuk Sharjah's Environmental Protected Areas Authority, penangkaran tersebut bakal menjadi tempat suaka margasatwa hewan sekaligus cagar alam lainnya yang ditemukan di Khor Kalba.

Studio arsitektur Hopkins membangun penangkaran menyerupai bilik kamar atau pod. Serangkaian pod prefabrikasi tersebut dibuat saling terhubung yang terletak di Samudera Hindia dan hutan bakau yang lebat.
"Lokasi dan desain tidak dapat dipisahkan karena proyek ini didedikasikan untuk melestarikan kawasannya dan juga satwa liarnya," kata kepala Hopkins Architects Simon Fraser dikutip Dezeen.

Proyek ini digunakan untuk melestarikan kawasan dan satwa lainnya termasuk penyu. Tak hanya itu, tempat penangkaran ini juga mengajarkan kepada pengunjung untuk menjaga lingkungan dan satwa.
"Tantangannya sebenarnya adalah bagaimana melestarikan kawasan itu sendiri dan menciptakan bangunan yang sesuai dengan kawasan tersebut," jelasnya.

Terdapat tujuh bangunan berbentuk pod bulat prefabrikasi yang saling terhubung. Desainnya yang sederhana dibuat agar menyatu dengan kondisi di sekitar sehingga tak mengganggu aktivitas apapun.
"Konsep inti kami adalah menciptakan serangkaian bentuk bulat yang menyentuh tanah dengan ringan dan memiliki dampak minimal pada cakrawala," jelas Fraser.

Setiap pod memiliki ukuran dan fungsi yang berbeda. Dua pod akan berisi ruang pameran, satunya digunakan untuk memperlihatkan kehidupan laut dan satu lagi untuk satwa liar.
Pod lainnya digunakan sebagai kantor dan toilet, sedangkan pod terakhir akan berisi toko suvenir dan kafe dengan pemandangan taman untuk para pengunjung.

Tempat perlindungan penyu ini dibuat dari beton pracetak yang dibuat dari agregat yang bersumber dari kawasan tersebut.
"Kami membutuhkan sesuatu yang jauh lebih tahan lama untuk menahan lingkungan pesisir yang agresif, jadi kami menggunakan lapisan pracetak dengan agregat putih yang dicampur dengan bahan lainnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News