Kompleks tersebut diberi nama The Abrahamic Family House. Proyek ini diharapkan dapat mewujudkan hubungan yang damai antar agama Kristen, Islam, dan Yahudi.

(Foto: Adjaye Associates)
"Saya percaya arsitektur mampu menyatukan dunia yang kita tinggali, dunia toleransi, keterbukaan, dan kemajuan konstan," kata David Adjaye, dikutip Dezeen.
Adjaye berharap rancangan yang indah dapat memprovokasi pemikiran tentang ketiga agama dan merangsang pemahaman yang kritis bagi dunia.

(Foto: Adjaye Associates)
"Sebagai seorang arsitek, saya ingin membuat sebuah bangunan yang menghapus perbedaan hierarkis, mampu mewakili universalitas dan totalitas, sesuatu yang lebih tinggi, yang meningkatkan kekayaan kehidupan manusia," ujarnya.
Desain The Abrahamic Family House memenangkan kompetisi rancang bangun atau kompleks multi agama di Saadiyat Island, sebuah distrik budaya di Abu Dhabi.

(Foto: Adjaye Associates)
Setiap tempat beribadah akan dibedakan oleh orientasi unik dan fasad yang dekoratif. Misal, keberadaan pilar, layar, dan brankas yang dimunculkan dalam detail tempat beribadah tradisional pada umumnya.
Meski detail bangunan akan dibedakan, fasad dibuat sama dengan bentuk kotak dan berbagai aksen berbeda.

(Foto: Adjaye Associates)
Di setiap rumah ibadah pengunjung akan mendapat kesempatan melakukan upacara keagamaan, membaca kitab suci, dan melakukan ritual sakral keagamaan. (Roslainy Putri A)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News