Hui Hao juga merancang beberapa furnitur lainnya seperti bangku, meja kopi, meja makan, rak pembatas ruangan, dan lampu langit-langit.
Furnitur dibuat menggunakan kertas kalkir yang memiliki tekstur tipis sehingga tembus pandang. Kertas jenis ini biasa digunakan oleh para desainer dalam menggambar atau mendesain.

Foto: Hui Hao
Setiap bagian dibuat dari kertas kalkir yang direndam dalam air beras yang berfungsi seperti lem, mengikat lembaran kertas menjadi satu.
Saat kertas menyerap air, kertas akan menyusut dan berkerut, membantu menciptakan struktur yang kuat dan kaku begitu bahan mengering.
Kertas-kertas tersebut direndam dalam air beras yang nantinya berfungsi sebagai lem. Satu per satu kertas kemudian saling terikat menjadi satu.

Foto: Hui Hao
Saat menyerap air, kertas akan menyusut dan berkerut. Hal ini membantu menciptakan struktur yang kuat dan kaku begitu bahan mengering.
Desainer lulusan Design Academy Eindhoven, Belanda tersebut juga menciptakan serangkaian alat bantu khusus berupa cetakan untuk membentuk kertas yang masih basah.
"Ini memungkinkan untuk mempertahankan kerutan pada kertas untuk membuat pola dan lipatan yang teratur," kata Hui Hao dikutip Dezeen.

Foto: Hui Hao
Untuk dapat menopang bobot yang signifikan, Hao membuat banyak tabung kertas yang tidak beraturan yang kemudian diikat bersama oleh air beras.
Hui Kao tertarik untuk membuat furnitur dari kertas karena memiliki alergi terhadap sejumlah bahan kimia. Dia juga tertarik untuk menemukan bahan yang lebih ramah lingkungan.
"Dari pengalaman pribadi saya dengan industri ramah lingkungan, saya menyadari bahwa keputusan kecil yang dibuat oleh desainer dapat memengaruhi sistem daur ulang keseluruhan," ungkapnya.
Sejak 2016, Hoa terus mengembangkan furnitur berbahan kertas ini. Rancangan terbarunya yakni tiga bangku tengah dipamerkan di pameran desain Brussels.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id