Dibangun di area East Wing, ballroom baru tersebut bakal menjadi ruang tambahan sekaligus menghadirkan kemegahan arsitektur klasik khas Gedung Putih.
Selama beberapa dekade, Gedung Putih memiliki keterbatasan ruang untuk menyelenggarakan acara besar. Ballroom baru ini ditujukan untuk mengatasi kendala tersebut, sambil tetap menjaga estetika neoklasik bangunan utama Gedung Putih.
“Ballroom ini akan sangat terpisah dari struktur utama, namun tetap mempertahankan gaya arsitektur yang identik dan bersejarah,” dikutip dari siaran pers Gedung Putih.
Desain neoklasik

Desain ballroom Gedung Putih. Foto: White House
Berdasarkan render resmi, ballroom seluas sekitar 90 ribu kaki persegi (sekitar 8.360 meter persegi) akan dibangun oleh firma McCrery Architects.
Nantinya, ballroom ini akan menampilkan langit-langit berkotak (coffered ceiling), jendela lengkung besar di tiga sisi ruangan, hingga kolom bergaya Korintus dengan aksen emas.
Selain itu, akan ada lampu gantung kristal dan lampu gantung emas yang mewah. Ditambah dengan pemandangan langsung ke taman Gedung Putih.
Selain itu, bangunan ini akan memiliki portiko besar di sisi timur, menambah kesan megah dan monumental.
Pembangunan ballroom ini memperkuat komitmen Trump terhadap arsitektur tradisional. Ia sebelumnya telah menandatangani perintah eksekutif untuk mempromosikan gaya arsitektur klasik dalam proyek-proyek sipil federal.
CEO McCrery Architects, Jim McCrery, menyatakan kebanggaannya bisa terlibat dalam proyek ini.
“Saya merasa terhormat bisa membantu mewujudkan renovasi yang indah dan penting ini bagi People's House, sambil tetap menjaga keanggunan desain klasik dan nilai historisnya,” kata McCrery.
Kapan dibangun dan berapa biayanya?
Proyek perluasan Gedung Putih ini akan mulai dibangun pada September 2025 dengan dipimpin oleh Clark Construction, sementara AECOM bertanggung jawab untuk rekayasa tekniknya.Biaya proyek ini diperkirakan mencapai USD200 juta atau Rp3,2 triliun, yang sepenuhnya akan didanai oleh Presiden Trump dan para donatur.
Gedung lama East Wing
Ballroom baru ini akan menggantikan sebagian besar struktur East Wing yang saat ini menjadi kantor Ibu Negara dan pintu masuk pengunjung. Meski begitu, belum ada konfirmasi apakah ruang kerja Ibu Negara akan dikembalikan ke East Wing setelah proyek ini selesai.
Rancangan terbaru menunjukkan bahwa bangunan ballroom akan dua kali lebih besar dari struktur East Wing saat ini, dengan tampilan eksterior yang benar-benar berbeda. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id