Fasad hunian ini dilapisi batu bata yang dipuntir.  (Foto: Marty Peters and Brooks + Scarpa)
Fasad hunian ini dilapisi batu bata yang dipuntir. (Foto: Marty Peters and Brooks + Scarpa)

Tampil Beda, Thayer Brick House Pakai Fasad Batu Bata Puntir

Rizkie Fauzian • 25 Juli 2019 12:35
Chicago: Fasad hunian yang berlokasi di pinggiran Chicago, Amerika Serikat (AS), ini tampak berbeda dengan lainnya. Fasadnya dilapisi batu bata yang dipuntir.
 
Thayer Brick House dibangun di Evanston oleh Brooks + Scarpa dan Studio Dwell. Hunian tersebut menempati lahan mungil yang dibatasi rumah-rumah tradisional.
Tampil Beda, Thayer Brick House Pakai Fasad Batu Bata Puntir
(Foto: Marty Peters and Brooks + Scarpa)
Rumah berbentuk persegi panjang tersebut didesain unik, pada bagian depan dilapisi batu bata Chicago yang terbuat dari tanah liat lokal dengan tekstur kasar dan warnanya tidak konsisten. 
 
Selain harganya murah, jenis batu bata ini sangat berlimpah dan mudah ditemukan di tempat umum. Misalnya, jalan, dinding samping, cerobong asap, dan bangunan lainnya.
Tampil Beda, Thayer Brick House Pakai Fasad Batu Bata Puntir
(Foto: Marty Peters and Brooks + Scarpa)
"Meski sangat umum, batu bata yang digunakan di Thayer House sangat terlihat karena ditampilkan pada elemen desain yang menonjol," kata tim arsitek, dikutip Dezeen.

Untuk fasad yang menghadap ke jalan, arsiteknya menciptakan layar khusus yang terbuat dari batu bata. Desain brise soleil digunakan untuk mengurangi panas dengan membelokkan sinar matahari.
Tampil Beda, Thayer Brick House Pakai Fasad Batu Bata Puntir
(Foto: Marty Peters and Brooks + Scarpa)
Pada siang hari, brise soleil memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam rumah. Pada malam, warna keemasan dari dalam memberikan sentuhan cahaya yang lembut.
 
"Fasad jalan dirancang memutar vertikal untuk menciptakan pola membuka dan menutup ketika sinar matahari atau cahaya bergerak melintasi dan melalui fasad," kata tim arsitek.
Tampil Beda, Thayer Brick House Pakai Fasad Batu Bata Puntir
(Foto: Marty Peters and Brooks + Scarpa)
Bata juga juga dibiarkan terlihat di beberapa ruangan interior. Sementara, bagian belakang rumah dibungkus panel semen plester yang terbuat dari semen Portland daur ulang.
 
Rumah ini memiliki halaman kecil yang dipenuhi rumput tinggi. Terdapat jalur diagonal yang melintasi halaman sebagai jalan menuju ke pintu depan yang tersembunyi.
Tampil Beda, Thayer Brick House Pakai Fasad Batu Bata Puntir
(Foto: Marty Peters and Brooks + Scarpa)
Dengan luas 260 meter persegi, rumah ini dibagi antara zona publik dan pribadi. Lantai dasar berisi area publik, sementara kamar utama dan kamar tidur tamu terletak di lantai atas.
 
Hampir di seluruh ruangan, dindingnya menggunakan kaca sehingga memberikan pemandangan halaman dan membuat ruangan bermandikan sinar matahari.
Tampil Beda, Thayer Brick House Pakai Fasad Batu Bata Puntir
(Foto: Marty Peters and Brooks + Scarpa)
"Cahaya menyusup masuk melalui tembok bata, menghasilkan pola geometris cahaya dan bayangan yang bergeser di dinding dan lantai kamar," katanya.
 
Soal interior, dinding yang digunakan berupa papan gipsum daur ulang dan bebas formaldehida. Lantai terbuat dari kayu ek yang disertifikasi.
Tampil Beda, Thayer Brick House Pakai Fasad Batu Bata Puntir
(Foto: Marty Peters and Brooks + Scarpa)
Sementara, cat menggunakan bahan alami yang tidak mengandung bahaya. Rumah ini juga menggunakan bahan-bahan sederhana ramah lingkungan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan