Di dunia konstruksi, beberapa bahan material yang sering digunakan untuk hunian antara lain, busa beton (foamcrete), beton kertas (papercrete), batu bata dari bahan serat ganja (hemcrete) dan beton ringan (Aircrete).

Foto: Steveareen
Beton ringan menjadi pilihan konstruksi hunian karena dinilai lebih murah, ringan tapi kuat, tahan air dan api, awet, mudah dibentuk dan sangat ramah untuk lingkungan. Beton ringan juga dianggap sangat cocok untuk membuat pondasi, subfloor, dinding, dan lengkungan kubah.

Foto: Steveareen
Salah seorang petualang, fotografer dan musisi, Steve Areen membangun rumah kubah atau dome dengan bahan beton ringan. Selain lebih mudah, biaya yang dikeluarkan untuk membangun rumah dome juga murah sekira USD9 ribu atau Rp135 juta (Rp15.077).

Foto: Steveareen
"Pada 2011 teman saya Hajjar Gibran mengilhami saya dengan ide kreatifnya. Dia dan istrinya membangun dome di pusat retretnya di timur laut Thailand. Akhirnya saya memiliki rumah kubah dalam enam minggu," katanya dikutip Boredpanda.

Foto: Steveareen
Biaya untuk pembuatan struktur dasar, seperti pintu, dinding, lantai atas, dan lansekap menghabiskan dana Rp90 jutaan. Sisanya Rp45 juta untuk perabotan dan pipa ledeng ke sumur.

Foto: Steveareen
Meski fasadnya menyerupai dome, namun hunian ini memiliki semua yang dibutuhkan tempat tinggal. Dome ini juga memiliki udara yang sejuk karena memiliki jendela dan lubang di langit-langit. Selain itu, bahan beton membuat hunian menjadi dingin meski musim panas.
Beton juga mudah dibentuk sehingga cocok diaplikasikan ke hunian dengan bentuk unik seperti dome. Fasadnya melengkung, jendela bundar, dan pintu berbentuk oval yang membuat Anda merasa seperti hidup dalam dongeng atau berada di rumah The Hobbit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News