Bentuk geometrisnya yang tajam membuat sebagian besar lokasi tebing dilapisi dengan dinding kaca yang merangkul pemandangan panorama yang menakjubkan.

Untuk mengurangi tantangan bangunan pada medan yang curam, para arsitek tidak hanya menggunakan sebagian besar komponen bangunan prefabrikasi di sebuah pabrik, melainkan juga menggunakan kayu laminasi lem untuk mengurangi berat konstruksi.
Yulin membangun dua volume utama yang saling bertumpuk dan ditempatkan secara optimal untuk pemandangan lanskap tanpa terhalang.

Bangunan ini terdiri atas pusat pameran, galeri selang waktu, ruang video berbentuk bola, dan kolam renang tanpa batas di tepi tebing. Pengunjung mengakses situs melalui lift kaca 30 meter dan jembatan di sisi timur laut.
"Bangunan yang berada di puncak tebing mencerminkan konsep desain minimalis dengan mengikuti lanskap alam," kata arsitek, dilansir Inhabitat.

"Dengan memanfaatkan sepenuhnya penurunan ketinggian dan sudut secara cerdik, maka pemandangan dapat disajikan sepenuhnya, seperti bagian alami dari gunung itu sendiri. Artistic Centre dapat dilihat dari satu mil jauhnya menyerupai bangau legenda yang berdiri di atas batu. Membuka sayapnya dan menunjukkan kemegahan dan keindahannya," katanya menambahkan.
Komponen bangunan prefabrikasi dibuat hanya dalam tiga minggu. Tidak ada tower crane yang digunakan untuk merakit bangunan di lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News