Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengingatkan warga untuk patuh menjalankan
protokol kesehatan pada pencoblosan pemilihan kepala daerah (
pilkada) serentak, Rabu, 9 Desember 2020. Kesadaran warga dibutuhkan untuk mencegah virus korona (
covid-19).
"(Untuk) alasan keamanan dan pencegahan transmisi virus covid-19," ujar Ibas, sapaan Edhie Baskoro, dalam keterangan tertulis, Senin, 7 Desember 2020.
Warga diminta mematuhi semua protokol yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat pergi ke tempat pemungutan suara (TPS). Hal ini meliputi mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M).
Sementara itu, menjelang pencoblosan, Ibas pulang kampung ke Pacitan, Jawa Timur. Dia menyempatkan diri bersepeda berkeliling di tanah kelahiran ayahnya, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, ditemani istrinya Aliya Rajasa, pada Minggu, 6 Desember 2020.
Baca:
Jokowi Instruksikan Vaksinasi Berbasis Prioritas dan Lokasi
Kegiatan itu berlangsung dengan protokol ketat. Pesertanya dibatasi 35 orang untuk tetap mematuhi protokol jaga jarak. Rute gowes hanya sekitar dua kilometer dengan titik kumpul Pantai Pidakan dan Pantai Soge sebagai titik akhir.
Pengaruh pengendalian covid-19
Keberhasilan pelaksanaan Pilkada 2020 dipastikan berbanding lurus dengan kemampuan negara mengendalikan pandemi covid-19. Ini dapat terlihat dari keberhasilan pemilu di sejumlah negara tetangga.
"Kita sebut saja Korea Selatan, Sri Lanka, Singapura, Mongolia, mereka melaksanakan pemilu itu di saat pandemi sudah mulai agak melandai dan negara melakukan langkah-langkah ekstra," kata anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, Minggu, 6 Desember 2020.
Sementara, Indonesia punya masalah besar terkait pengendalian pandemi covid-19. Titi mencontohkan klaster libur panjang beberapa waktu lalu yang menyumbang delapan ribu kasus positif harian secara nasional.
Menurut dia, masalah pengendalian covid-19 ini dapat memengaruhi pandangan masyarakat soal konsep pilkada aman, sehat, dan bebas dari klaster baru. Kondisi ini juga berimbas pada tingkat partisipasi masyarakat untuk datang mencoblos pada 9 Desember 2020.
"Kalau kemudian dalam beberapa hari menjelang pilkada misalnya, terlihat ada penurunan (kasus covid-19), sangat mungkin itu akan memengaruhi eksekusi hak pilih dari masyarakat kita pada hari pemungutan suara mendatang," ujar Titi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))