Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (
PPP) mendorong pasangan calon (paslon) yang diusungnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) Serentak 2020 berkampanye virtual. Selain menghindari ancaman covid-19, kampanye akbar dengan mengerahkan massa dianggap tidak lagi efektif menarik simpati pemilih.
"Kampanye dengan pengerahan masa kan sudah nggak efektif lagi sejak beberapa pengalamana Pilkada," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP Achmad Baidowi dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Smart FM, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Survei nasional Saiful Mujani Riset Center (SMRC) pada 2013 menunjukkan, 49 persen populasi pemilih mengakses berita sosial-politik saat kampanye di internet atau media sosial. Ini menunjukkan pemilih lebih proaktif mencari informasi paslon di jagat maya.
Ini yang menjadi dasar PPP menyarankan paslon jagoannya aktif berkampanye melalui media daring. Terutama bagi daerah yang memiliki sarana telekomunikasi dan informatika yang baik.
Sementara itu, daerah yang masih terkendala akses telekomunikasi dan informatika disarankan menggiatkan kampanye tatap muka terbatas.
Protokol kesehatan harus dipatuhi dalam setiap kegiatan kampanye tatap muka tersebut.
Sekretaris Fraksi PPP itu menyebutkan kepatuhan paslon yang dalam kegiatan pertemuan terbatas bakal diawasi. Paslon yang melanggar bakal ditegur.
"Ketika beberapa waktu lalu ada calon PPP membawa iring-iringan massa, kita tegur melalui pengurus partai kami di daerah," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))