medcom.id, Jakarta: Hasil sejumlah survei menyebutkan elektabilitas bakal pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat masih berada di posisi teratas. Namun, elektabilitas Ahok-Djarot mengalami tren penurunan. PDI Perjuangan sebagai partai pengusung tidak khawatir hasil survei itu.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengaku, tren penurunan elektabilitas Ahok-Djarot sudah diduga sebelumnya. Sebab, ketika dua bakal pasangan bakal calon lainnya muncul, bakal terjadi keseimbangan baru di dalam peta dukungan terhadap kandidat.
"Dulu kan Ahok sendiri, tapi begitu muncul pasangan lain, muncul keseimbangan baru. Itu wajar," papar Andreas saat dihubungi wartawan, Jumat (7/10/2016).
Andreas mengaku hal itu tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Sebab, ia yakin pada akhirnya pemilih di DKI akan mempertimbangkan aspek kualifikasi dari kandidat.
Aspek kualifikasi, lanjut dia, dalam hal ini bisa soal kepemimpinan dan kinerja dari para kandidat. Nah, di sini pasangan Ahok-Djarot jauh unggul dari dua kandidat lainnya: Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Petahana ini kan orang sudah liat semuanya kan. Lima tahun kan kita sudah menunjukkan kinerja dan hasil yang bisa dinilai masyarakat," ujar Andreas.
(
Baca juga: Survei Populi: 70 Persen Pendukung Ahok-Djarot Sudah Mantap)
Setelah menunjukan hasil kinerja, pasangan Ahok-Djarot tinggal mencari cara bagaimana mengkapitalisasi kinerja itu. Caranya, dengan menunjukkan bukti kepada masyarakat.
"Saya kira, pada titik itu masyarakat akan menyadari, menyentuh alam bawah sadar pemilih, apa yang sudah dilakukan petahana. Petahana akan dinilai dari situ," kata dia.
Lingkaran Survei Indonesia memaparkan hasil survei terkait tiga calon kandidat Pilgub DKI,
pada Selasa, 4 Oktober. Hasilnya, pasangan Ahok-Djarot masih menempati urutan pertama dengan memperoleh 31,4 persen.
Namun, posisi Ahok-Djarot dinilai rawan karena hanya berselisih 10 persen dari pesaing terdekatnya, yakni Anies-Sandiaga yang mengantongi 21,1 persen. Sementara itu, pasangan Agus-Sylvi memperoleh 19,3 persen.
Jika ditelisik dari hasil survei yang dilakukan Populi Center, Kamis, 5 Oktober kemarin, Ahok masih merajai elektabilitas survei top of mind. Sebanyak 40,8 persen responden memilih Ahok sebagai tokoh yang layak menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Posisi Ahok juga masih bertengger di puncak survei elektabilitas dengan pasangannya bersama Djarot Saiful Hidayat. Setidaknya, 45,5 persen masyarakat masih memilih pasangan petahana sebagai komandan Ibu Kota.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MBM))