Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengingatkan masyarakat untuk tegas menolak serangan fajar dalam memilih pemimpin pada pemilihan kepala daerah (
pilkada). Konsistensi masyarakat dibutuhkan untuk memastikan demokrasi di Indonesia berjalan dengan semestinya.
"Barangkali bisa kita sebutkan upaya apapun yang kita lakukan, kalau tidak bergandengan tangan dengan keterlibatan masyarakat, hanya sia-sia," Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango melalui keterangan tertulis, Kamis, 12 September 2024.
KPK mengirimkan bus antikorupsi untuk mengingatkan masyarakat untuk menolak serangan fajar dari calon
kepala daerah. Setidaknya, ada 12 daerah yang tersebar di empat provinsi yang akan dituju kendaraan itu.
Lokasi pastinya yakni Bangkalan, Bojonegoro, Surabaya, Brebes, Wonosobo, Cianjur, Bandung Barat, Kota Bandung, Lebak, Pandeglang, dan Serang. KPK juga akan menggencarkan sosialisasi melalui pemberitaan dan media sosial untuk mengingatkan masyarakat soal bahaya serangan fajar.
Penolakan
serangan fajar dinilai penting untuk mencegah korupsi di masa depan. Sebab, uang yang disebar itu bakal menjadi biaya tambahan dalam proses kampanye dalam pilkada yang membuat potensi korupsi kepala daerah meningkat.
Kepala daerah terpilih akan mencari modal tambahan untuk mengembalikan biaya serangan fajar yang sudah disebar setelah menjabat. Masyarakat diminta untuk tidak mengabaikan imbauan dari KPK ini.
"Keterlibatan masyarakat membantu program-program antikorupsi menjadi langkah baik pemberantasan korupsi," ucap Nawawi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))