Jakarta: Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan, Sumatra Utara, Bobby Nasution dan Aulia Rahman, mengaku sudah mengantongi cara untuk melawan
radikalisme. Mereka akan menanamkan nilai-nilai keindonesiaan sejak usia dini untuk menghilangkan radikalisme dari Kota Medan.
"Harusnya kita untuk menangkal terorisme dan radikalisme ini, Pemerintah Kota Medan wajib menanamkan ke dalam diri anak-anak kita tentang keindonesiaan," kata Aulia dalam debat
Pilwakot Medan yang disiarkan Metro TV, Sabtu, 5 Desember 2020.
Aulia mengatakan warga Medan terdiri atas berbagai suku dan agama. Sehingga, perlu ada penguatan kecintaan terhadap Indonesia untuk mencegah gesekan yang bisa menimbulkan radikalisme.
"Kita ini Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tapi tetap satu," ujar Aulia.
Aulia berencana menyebarkan edukasi tentang keindonesiaan hingga ke kampung-kampung. Dia bakal menyebar tim untuk mengedukasi masyarakat agar cinta terhadap Tanah Air.
"Kita tanamkan dalam dunia pendidikan, Pemerintah Kota Medan wajib ke depannya mulai dari perangkat paling bawah, lingkungan, kelurahan, kecamatan, itu wajib mengedukasikan hal-hal yang baik-baik, sehingga tidak ada perpecahan di antara suku bangsa kita ini," tuturnya.
Bila terpilih dalam Pilwakot Medan 2020, Aulia berjanji tidak segan menindak semua pelaku terorisme di Medan. Pelaku terorisme dipastikan bakal dihukum berdasarkan aturan yang berlaku.
"Negara Indonesia ini adalah negara yang berkekuatan hukum tetap, ada undang-undang yang mengatur. Apabila menyalahi undang-undang maka pihak yang berwajib itu akan melakukan tindakan," tegas Aulia.
Baca: Bobby-Aulia Akan Perbanyak Lab Pemeriksaan Covid-19
Sementara itu, Bobby meminta masyarakat tidak mengaitkan praktik terorisme dengan agama tertentu. Sebab, tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk melakukan teror.
"Indonesia ini banyak agama di dalamnya. Jangan sampai kita sudutkan terorisme membawa satu agama," ujar Bobby.
Bobby ingin masyarakat Medan ke depan lebih banyak melakukan kegiatan positif. Hal itu bisa menghapus pemikiran radikalisme berasal dari agama tertentu.
"Di Indonesia ini beragam agamanya, nilai keindonesiaan harus ditanamkan dan kegiatan positif secara kebersamaan harus ditanamkan," tutur Bobby.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))