Surabaya: Calon gubernur
Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini. Dalam
debat publik Pilgub Jawa Timur 2024, Luluk mengungkapkan bahwa pendidikan karakter harus dimulai dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari keluarga, komunitas, hingga lingkungan kerja.
"Pendidikan karakter itu bisa dimulai dari keluarga, komunitas, sekolah, bahkan di lingkungan kerja. Keteladanan menjadi ukuran penting bagi kita, terutama dalam mengajarkan kejujuran," kata Luluk dalam debat yang disiarkan langsung oleh YouTube KPU Jawa Timur, Jumat 18 Oktober 2024.
Luluk menyoroti pentingnya keteladanan dari pemimpin yang harus jujur dan bersih dari sikap manipulatif. Menurutnya, pemimpin yang memberikan contoh baik akan berpengaruh besar terhadap perkembangan karakter masyarakat, khususnya anak-anak.
"Jika seorang pemimpin mengajarkan hidup bersih dan jujur, maka ia sendiri harus bebas dari kemunafikan dan manipulasi. Itu yang akan melekat pada anak-anak," tegasnya.
Selain itu, Luluk juga menekankan bahwa pendidikan karakter tidak hanya mencakup kecerdasan kognitif, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. "Karakter menciptakan sikap yang penting, bukan hanya kecerdasan koneksi, tapi kecerdasan hati dan rasa. Bagaimana anak-anak mencintai alam, manusia, Tuhan, dan kejujuran, itu jauh lebih penting," tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa saat ini Indonesia mengalami krisis etika, sehingga pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk diterapkan sejak dini. "Sekarang ini kita krisis etika, maka pendidikan karakter sejak awal harus kita terapkan kepada anak-anak," ujar Luluk.
Debat publik perdana Pilgub Jawa Timur ini diikuti oleh tiga pasangan calon. Selain Luluk-Lukman nomor urut 1, debat ini juga diikuti oleh pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak nomor urut 2, serta Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta nomor urut 3. Debat pertama ini mengangkat tema Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktifitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur, dengan melibatkan tujuh panelis dari kalangan akademisi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WAN))