Solo:
Pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali kota Solo, Bagyo Wahyono-FX Supardjo, ingin membangun Kota Solo tanpa mengesampingkan kemakmuran warga. Bagyo mengatakan mempunyai dasar dalam membangun Kota Solo, yaitu dengan memperhatikan keperluan papan, sandang, dan pangan.
"Arti sebuah sandang Kota Solo yaitu kota yang harus kembali ke adab orang timur, menjaga tara krama, gotong royong, saling menghargai," kata Bagyo dalam debat Pilwalkot Solo, Jumat, 6 November 2020.
Baca:
Gibran Dan Bajo Komitmen Tak Lepas Masker Selama Debat
Sementara untuk sandang, salah satunya Bagyo akan memberlakukan aturan memakai baju batik Solo. Bagyo mengatakan untuk masalah pangan, pihaknya akan menghidupkan semua sendi perdagangan seperti pasar tradisional agar roda perekonomian terus berjalan.
"Ekonomi kerakyatan termasuk UKM juga UMKM kita akan bantu. Bantuan berupa pinjaman dan kita juga akan meminta kepada semua pengusaha di Solo untuk join artinya membantu sebagai bapak asuh. Saya nanti akan merangkul dan bersinergi," ujarnya.
Debat Pilwalkot Solo 2020 berlangsung dalam delapan sesi. Sebanyak lima di antaranya berupa sesi debat. Tema debat pertama yakni "Mengembangkan Surakarta sebagai Kota Budaya di Era Digital". Paslon beradu visi, misi, dan program untuk meyakinkan pemilih.
Debat kali ini berlangsung berbeda karena digelar di tengah pandemi virus korona (covid-19). Paslon tidak diizinkan membawa pendukung.
Undangan debat dibatasi hanya 50 orang dalam satu ruang. Tidak ada pula yel yang didengungkan dalam debat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))