medcom.id, Jakarta: Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama tak sepakat ada yang menyebut penyerapan APBD DKI rendah. Ahok hakul yakin yang terjadi sebaliknya.
"Siapa sih yang bilang penyerapan DKI rendah? Kamu lihat dong APBD 2015. Jadi, mereka kan banyak baca di media," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Ahok menuturkan, keluar masuk APBD DKI berlangsung secara bertahap. Semua data tercantum jelas dilaporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Karena itu, Ahok meminta Anies membaca data dari audit BPK.
"Justru uang masuknya bertahap. kita mulai lelang awal juga susah. Kamu baca dong hasil audit BPK, siapa bilang rendah, ya," kata Ahok.
Meski begitu, Ahok memilih menerima penilaian itu. Menurut dia, setiap orang termasuk calon gubernur berhak mengkritik calon gubernur lainnya. "Ya, enggak apa-apa, biasa kalau orang yang mau jadi gubernur, ya seharusnya kritik," kata Ahok.
Anies Baswedan, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, mengkritik penyerapan APBD DKI dua tahun terakhir. Menurut Anies, serapan anggaran Pemprov DKI tahun 2015 yang hanya 68 persen dan pada 2016 hingga November hanya 34 persen.
Padahal, berdasarkan data dari Pemprov DKI, serapan APBD 2016 sudah sekitar 50 persen. "Kalau efisien itu selisihnya terukur. Kalau dua pertiga engga jalan itu bukan efisien tapi meleset, jauh sekali," kata Anies di Cengkareng, Jakarta, Senin, 28 November.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MBM))