medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, visi misi program pengembangan Jakarta dianggap telah melebihi kontrak politik. Selain itu, visi misi program lebih terperinci dibanding kontrak politik.
"Kita tinggal baca visi misi program kami sudah lebih dari kontrak politik. Jadi kamu coba baca, program kami sangat terperinci dan jelas. Sebetulnya di dalam program kami itu sudah kontrak," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2016).
Ahok menganggap penekenan Dasa Prasetya PDI Perjuangan sudah masuk dalam kontrak politik. Di dalamnya terdapat arahan bagi Ahok, sebagai tokoh yang diusung PDI Perjuangan, dalam menjalankan ideologi Pancasila.
Baca: Kontrak Politik Jadi Jalan Anies Perjuangkan Aspirasi
Ahok menambahkan, dengan visi-misi program yang terperinci warga bisa menuntut bila ada yang belum terpenuhi. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengklaim menjadi calon paling baik dalam menyusun visi misi program untuk DKI Jakarta.
"Makanya yang lain kan enggak berani nulis program begitu terperinci, coba kamu baca aja visi misi dari calon, yang paling terperinci siapa? Itu lebih dari kontrak, bukan cuma ngomong," tegas Ahok.
Sebelumnya, Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa tidak ada yang salah dengan kontrak politik yang ia lakukan dengan calon pemilih. Anies menilai kontrak politik itu ekspresi siap memperjuangkan aspirasi.
"Ini adalah bentuk ekspresi kalau kita siap memperjuangkan," kata Anies di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa 11 Oktober.
Menurut Anies, dalam setiap kunjungannya menyapa calon pemilih tentu dirinya menerima masukan dan aspirasi. Dan aspirasi itu perlu diperjuangkan agar menjadi nyata. Anies akan merasa bersalah, ketika dirinya tidak meneken kontrak politik. Anies menilai kontrak politik itu agar calon pemilih yang baru dikunjungi, tidak kehilangan jejak.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))