Jakarta: Elektabilitas pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, Dendi Suryadi dan Alif Turiadi, unggul jauh dari dua kompetitornya di
Pilbup Kutai Kartanegara (Kukar) 2024. Tingkat keterpilihan pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itu mencapai 54,7 persen.
"Sementara itu, pasangan Edi Damansyah dan Rendi Solihin, yang merupakan petahana, hanya memperoleh elektabilitas sebesar 26,6 persen. Pasangan independen Awang Yacoub Luthman dan Ahmad Zais mendapatkan elektabilitas sebesar 2,6 persen, sementara 16,1 persen responden tidak memberikan jawaban," ujar Direktur Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Togu Lubis, dalam keterangannya, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Pihaknya juga melakukan
survei dengan melibatkan kuesioner yang menyertakan nama dan gambar ketiga pasangan calon. Responden diminta menyatakan pilihan mereka seandainya pilkada diadakan hari ini.
"Hasil tabulasi data menunjukkan pasangan Dendi Suryadi dan Alif Turiadi dipilih oleh 60,8 persen responden, sementara pasangan Edi Damansyah dan Rendi Solihin dipilih sebanyak 31,4 persen. Pasangan independen Awang Yacoub dan Ahmad Zais dipilih sebanyak 3,1 persen, sedangkan 4,7 persen responden menyatakan tidak memilih," ujar dia.
Dia menilai rendahnya tingkat keterpilihan Edi Damansyah yang telah menjabat sebagai Bupati Kukar selama dua periode, menunjukkan adanya korelasi dengan tingkat persetujuan (approval rating) yang hanya mencapai 28,2 persen. Sebanyak 71,8 persen masyarakat Kukar menyatakan ketidakpuasan terhadap kinerja pasangan petahana ini.
"Ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh petahana dalam mempertahankan dukungan masyarakat," jelas dia.
Selain itu, 81,6 persen masyarakat Kukar menilai petahana gagal dalam membangun sektor pertanian. Banyak petani mengeluhkan berbagai masalah, seperti infrastruktur pertanian yang belum memadai, akses yang sulit terhadap pupuk, serta kurangnya pembangunan jalan usaha tani dan jalan desa yang diperlukan untuk mendukung program pertanian.
"Selain itu, distribusi kebutuhan air bersih kepada masyarakat masih dianggap sangat kurang," ujar dia.
Di samping itu, dia memerinci penyebab tingginya elektabilitas pasangan Dendi Suryadi dan Alif Turiadi. Pertama, tingkat kesukaan masyarakat yang sangat tinggi mencapai 78,8 persen. Survei juga mencatat 70,2 persen masyarakat Kutai Kartanegara berharap adanya pemimpin baru yang dapat membawa perubahan.
"Dua faktor ini menjadi alasan kuat yang mendasari tingginya elektabilitas pasangan Dendi Suryadi dan Alif Turiadi," ujar dia.
Jumlah sampel yang terlibat dalam survei ini mencapai 1.400 responden yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara pada 27 September-9 Oktober 2024. Penarikan sampel survei dilakukan dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling. Survei ini memiliki margin of error sebesar ±2,62 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persn.
Sementara itu, pengamat politik Nahdaltul Ulama Rikal Dikri menilai hasil survei ini menunjukkan pasangan calon petahana sangat rapuh. "Sangat berpotensi dikalahkan," kata Rikal.
Menurut dia, ada sejumlah indikator mengapa petahana bisa kalah. Pertama, kesukaan pemilih terhadap petahana di bawah 55 persen dari pemilih yang kenal kepada petahana. Kedua, kepuasaan terhadap kinerjanya sebagai bupati dan wakil bupati di bawah 30 persen.
"Ketiga, pemilih yang ingin Edi Damansyah-Rendi Solihin kembali menjabat sebagai bupati dan wakil bupati periode berikut hanya di bawah 35 persen," ujar Rikal.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))