medcom.id, Jakarta: Jumlah pengidap HIV/AIDS di Jakarta masih yang terbesar dibandingkan provinsi lain. Data sementara pada Rapat Kerja Fast Track DKI, Juni 2016, warga Ibu Kota yang terjangkit HIV/AIDS mencapai 75.265 jiwa.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku punya jurus jitu untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS di Jakarta.
"Kita akan merangkul aktivis-aktivis HIV, kita pastikan bahwa ini tidak menjadi epidemi, berbahaya sekali. Secara kuratif dan preventif akan kita tangani," kata Sandi saat berkampanye di Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).
Baca: Empat Kelompok Masyarakat Ibu Kota Rawan HIV/AIDS
Menurut Sandi, pola hidup yang hedonis turut memengaruhi penyebaran virus mematikan ini. Kunci menekan angka penyebaran HIV dengan memperbanyak tenaga medis yang terdidik untuk penyuluhan akan bahaya HIV.
Salah satu sarang penyebaran virus HIV adalah tempat hiburan malam. Karena di situlah tempat sarang peredaran narkoba dan prostitusi.
Untuk itu, kata Sandi, ke depan akan lebih memperbanyak sentra-sentra industri kuliner dan pariwisata. Dengan itu, para pekerja di industri hiburan malam akan beralih ke sentra-sentra industri tersebut.
"Tapi kalau ada kegiatan positif akan lebih bagus. Kuncinya bagaimana anak muda menghindari narkoba," kata Sandi.
Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi DKI Jakarta Rohana Manggala menyebut ada empat kelompok Ibu Kota yang rawan terkena HIV/AIDS. Mereka adalah para pekerja seks komersial, pengguna napza jarum suntik, LSL (lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain), serta waria.
"Sesuai instruksi gubernur, kita terus berkomitmen menekan angka warga terinveksi HIV/AIDS sampai tahun 2020 dan berakhir sampai ke angka nol pada tahun 2030," kata Rohana, Jumat 25 November.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))