Deklarasi organisasi PPHA Jakarta. Foto: Universitas Yarsi
Deklarasi organisasi PPHA Jakarta. Foto: Universitas Yarsi

Hari AIDS Sedunia 2025, Dosen FK Universitas Yarsi Ungkap Musuh Terbesar Bukan Cuma Virus

Citra Larasati • 30 November 2025 20:43
Jakarta: Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 menjadi kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat solidaritas, kolaborasi lintas sektor, dan partisipasi masyarakat. Melalui semangat “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV” , mari bersama-sama mewujudkan Indonesia tanpa stigma, diskriminasi, dan infeksi baru HIV. 
 
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi  yang juga Kepala Yarsi HIV AIDS Care,dr Maya Trisiswati,M.KM menjelaskan, pengendalian HIV AIDS dibutuhkan perjuangan kuat melawan Virus HIV, melawan Stigma, melawan diskriminasi. Para penggiat pengendalian dan pencegahan HIV AIDS di DKI Jakarta tetap semangat mendorong Penthahelik memberikan dukungan pada ODHIV agar meningkatkan kesehatan dirinya dan tidak  menularkan pada orang lain.
 
Agar dorongan dan dukungan lebih luas akhirnya lahir Deklarasi organisasi PPHA Jakarta. Deklarasi  itu diwujudkan dengan penandatanganan teks Deklarasi yang ditandatangani para pendiri dan perwakilan penggiat HIVAIDS. Maya yang juga Ketua 1 PPHA Jakarta menambahkan, deklarasi ini memiliki momentum penting karena bertepatan dengan peringatah Hari AIDS se Dunia 1 Desember 2025.

Hari tersebut diperingati masyarakat di seluruh dunia yang pada Tahun 2025 ini mengusung Tema Global : “Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response” sedangkan Tema nasional “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV ” ,    
 
Tema itu menegaskan pentingnya kebangkitan dan perubahan menyeluruh dalam menghadapi berbagai tantangan yang menghambat pencapaian target Ending AIDS 2030. "Selain itu khusus Indonesia tema ini mengingatkan kita semua bahwa perjalanan menuju Indonesia bebas AIDS bukan hanya tentang upaya medis, tetapi juga tentang keberlanjutan layanan, komitmen bersama sama," kata Maya dalam siaran persnya, Minggu, 30 November 2025.
 
Kegiatan deklarasi ini bentuk nyata dari kolaborasi seluruh elemen, pemerintah, masyarakat, komunitas, dan relawan untuk memperkuat langkah-langkah pengendalian HIV AIDS. Selain itu juga memastikan layanan tetap berjalan, serta memberikan dukungan yang manusiawi dan berkesinambungan bagi semua yang terdampak.  
 
“Pengendalian HIV AIDS tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, tetapi membutuhkan komitmen bersama, PPHA siap untuk itu,” ujar Maya.
 
Ketua 2 PPHA Jakarta Dr. John Marbun MKM ( Pak John Marbun) melengkapi, terbentuknya organisasi PPHA agar bisa lebih dapat membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, masyarakat dan stakeholder lainnya untuk mempercepat upaya pencegahan  dan penanggulangan HIV AIDS nenuju Ending AIDS Tahun 2030 di Jakarta.
 
Deklarasi PPHA mengusung tema “Mari Bersama hadapi perubahan dan berkontribusi menjaga keberlanjutan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi  serta mencegah munculnya infeksi baru serta terjadinya kematian akibat AIDS” 
 
Para Deklarator merupakan pelaku Pengendalian HIV AIDS DKI Jakarta berasal dari 5 Wilayah Kota dan 1 Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memiliki komitmen dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS. Ditekankannya, Di era desentralisasi ini peran serta dari semua elemen masyarakat tak terkecuali para penggiat HIV AIDS tidak dapat dielakkan lagi dalam ikut membangun kota Jakarta sebagai Kota Global yang sejahtera dan bahagia warganya.  
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan