Jakarta: Direktur Eksekutif Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menilai partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) Serentak 2020 bergantung tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Mayoritas masyarakat yang sadar kesehatan tak mau menggunakan hak pilih.
"Jadi bergantung daerah, apakah masyarakatnya sangat sadar kesehatan sehingga menghindari tempat-tempat rawan penularan, seperti Tempat Pemungutan Suara (TPS)," kata Philips saat dihubungi
Medcom.id, Jumat 4 November 2020.
Sedangkan, partisipasi pemilih di daerah yang tidak peduli kesehatan akan tetap tinggi. Philips menambahkan partisipasi pemilih juga bergantung pada tingkat kepercayaan terhadap penerapan protokol kesehatan di TPS.
"Apakah mereka percaya penyelenggara pemilu bisa tetap menjaga physical distancing dan protokol kesehatan di lokasi. Itu akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat di wilayah tersebut," ucap dia.
Philips menuturkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengatur sedemikian rupa tata cara dan protokol kesehatan di TPS. Hal itu tak cukup bila implementasi di lapangan tidak maksimal.
"Sekeras apa pun KPU sudah menuliskan standar protokol tapi penyelenggara di lapangan tidak bisa mengimplementasikan, maka dia akan tetap rawan jadi klaster
covid-19," ujar Philips.
(Baca:
Puluhan Pengawas TPS Pilbup Bandung Terpapar Covid-19)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))