Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bersyukur pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) Serentak 2020 menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Kepatuhan itu disebut menjawab kekhawatiran masyarakat karena digelar di tengah pandemi covid-19.
"Kita bergembira dan bersyukur," kata Mahfud dalam telekonferensi, Rabu, 9 Desember 2020.
Mahfud tapak tilas soal kekhawatiran dan kritik pada pemerintah karena menggelar pilkada di tengah
pandemi covid-19. Namun, kekhawatiran itu tak terbukti.
"Tidak ada kaitan sebenarnya antara membesarnya terinfeksi covid-19 dengan penyelenggaraan pilkada," ujar dia.
Mahfud mengatakan pemerintah dan penyelenggara
pilkada berusaha keras mencegah munculnya klaster covid-19 saat pesta demokrasi. Seluruh tahapan pilkada hingga pengumuman hasil akhir dari KPU diharap berlangsung dengan kondusif dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tingkat kepatuhan
protokol kesehatan selama Pilkada Serentak 2020 hingga pukul 13.00 WIB, Rabu, 9 Desember 2020, mencapai lebih dari 96 persen. Meski begitu, masih ada sejumlah pemilih yang perlu diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Kepatuhan menggunakan masker sebesar 96,59 persen sedangkan kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan sebesar 91,46 persen," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas
Covid-19, Dewi Nur Aisyah, dalam telekonferensi.
Baca:
79 Ribu Petugas KPPS Reaktif Covid-19
Dewi menuturkan data itu berasal dari pemantauan
real time di lapangan. Pemantauan dilakukan di 34.014 titik yang tersebar di 299 kabupaten/kota dan 33 provinsi.
Hasil pantauan sistem informasi Bersama Lawan Covid-19 (BLC) terhadap TPS yang menerapkan protokol kesehatan juga tinggi. Terdapat 3.381 TPS yang dipantau di 6.211 titik yang tersebar di 180 kabupaten/kota di 28 provinsi,
Sebanyak 90,82 persen TPS menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kemudian 89,89 persen TPS menyediakan
hand sanitizer.
"Selanjutnya 77,85 persen TPS menyosialisasikan protokol kesehatan seperti ada spanduk, poster, dan pengeras suara untuk patuh protokol kesehatan," papar Dewi.
Pemantauan dilakukan oleh 98.100 personel TNI, 219.748 personel Polri, dan 47.269 duta perubahan perilaku. Mereka melaporkan secara berkala hasil pantauannya ke dalam BLC.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((JMS))