Jakarta: Partai Demokrat menyarankan pasangan calon (paslon) yang diusungnya menerapkan kampanye daring selama Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) 2020. Sebab, metode ini bisa menekan biaya.
"Pandemi ini menuntut paslon melakukan inovasi dalam melakukan kampanye agar protokol kesehatan bisa berjalan dan di lain sisi juga bisa menekan biaya politik," kata Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada
Medcom.id, Kamis, 22 Oktober 2020.
Dia menyebut metode kampanye konvensional membutuhkan biaya besar. Seperti transportasi pengerahan massa dan konsumsi selama kegiatan berlangsung.
Baca: Cukong Berpotensi Membajak Demokrasi pada Pilkada 2020
"Menggerakkan massa sampai puluhan ribu orang sampai titik tertentu ke lapangan itu kan biayanya tinggi," ungkap dia.
Selain menekan biaya,
kampanye daring dianggap mempermudah sosialisasi tatap muka terbatas. Paslon bisa menggelar pertemuan terbatas di banyak lokasi dalam satu kegiatan.
"Ini kan tinggal kemampuan mengelola dan merespons agenda (kampanye daring) tersebut," sebut dia.
Kamhar mengakui penerapan kampanye daring memiliki sejumlah permasalahan. Antara lain belum semua pemilih awam dengan metode tersebut permasalahan jaringan telekomunikasi.
Namun, hal ini dianggap tak menghalangi paslon berkampanye. Mereka diyakini bisa mengerahkan sumber daya memaksimalkan kampanye daring.
"Tim sukses digiatkan untuk melakukan turun ke bawah menyiapkan sarana kampanye daring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Kamhar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))