medcom.id, Jakarta: Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengaku mendapat serangan yang semakin masif pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Anies memilih santai dalam menghadapi serangan dari sosial media tersebut.
"Kami memilih tidak akan menyerang balik, kami lebih cool di media," kata Anies kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur, Senin 13 Maret 2017.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menilai, akun-akun yang memberikan komentar banyak tak melakukan riset dengan fakta dan data. Ditambah lagi adanya buzzer yang memiliki kepentingan dengan salah satu calon juga menjadi faktor penentu.
"Kami memang memiliki keterbatasan biaya maka dari itu kami tak ingin dan tidak menganggarkan penggunaan buzzer," ujar Anies.
Anies sendiri memilih menggunakan media sosial untuk melangsungkan program-program kampanyenya."Bisa dilihat media sosial kami penuh dengan pemaparan program agar warga Jakarta dapat mengenal program dan kebijakan kami dengan lebih dekat," jelasnya.
Untuk masalah serangan cyber, Anies-Sandi sudah menyiapkan sebuah strategi dengan konten khusus bernama #TweetJahat.
"Di situ kami mentahkan serangan dengan cara yang fun tanpa harus menyerang balik dengan kasar," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((Des))